Dr. John Palinggi Beberkan Penyebab Carut-Marut Kondisi Bangsa

Dr. John N. Palinggi, MM., MBA., pengamat sosial politik nasional

Jakarta, innews.co.id – Pandemi Covid-19 dirasa begitu memberatkan kondisi bangsa, tidak hanya Indonesia, tapi seluruh dunia. Ini bak lautan penderitaan. Kian diperparah lagi dengan masalah-masalah lama di bangsa ini, dimana sejumlah orang yang tadinya kita harapkan bisa merubah bangsa kearah lebih baik, malah melakukan tindakan cacat etika, mencuri uang negara dengan korupsi. Orang-orang elit yang diharapkan bisa memberi teladan, malah kerjanya menghina dan mencaci, bahkan rajin berdusta.

Hal ini secara gamblang dikatakan Dr. John N. Palinggi, MM., MBA., pengamat sosial politik nasional kepada innews, di Jakarta, Jumat (5/3/2021). “Carut-marut kondisi bangsa juga dipengaruhi oleh kebebasan informasi melalui teknologi yang tidak bisa dikendalikan,” ujarnya.

Hal ini karena kita tidak memiliki alat yang mampu mengendalikan arus informasi, terutama yang negatif. Di negara lain, pendeteksian dengan mudah dilakukan. “Kita tidak bisa berharap banyak terhadap kemandirian keamanan nasional bisa berlangsung karena teknologi yang digunakan berasal dari luar,” ujar John.

Ditengah situasi yang tidak mengenakan ini, sambung John, kita patut mengapresiasi kepiawaian Presiden Joko Widodo dalam membina hubungan baik dengan luar negeri. Itu ditandai dengan kepercayaan negara-negara lain dalam memberi pinjaman kepada Indonesia.

Dengan begitu, langkah-langkah menciptakan keseimbangan antara menangani pandemi dan pemulihan kesehatan masyarakat dengan ekonomi bisa berjalan simultan.

Terkait vaksinasi, John menilai, itu sebagai alat kesehatan dan komunikasi dengan dunia luar. “Kalau kita tidak divaksin, mungkin Indonesia akan diisolasi dari pergaulan dunia,” tegasnya.

Menurutnya, dengan divaksin, selain rakyat menjadi sehat, juga kepercayaan luar negeri akan semakin baik terhadap Indonesia. “Kita harus belajar taat terhadap program dan aturan pemerintah,” seru John yang juga Ketua Umum DPP Ardin ini. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan