Jakarta, innews.co.id – Semangat persatuan dari para generasi muda yang terjadi saat Sumpah Pemuda 1928, masih relevan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Sumpah Pemuda bukan sekadar peringatan sejarah. Ini adalah pengingat bahwa energi perubahan Indonesia selalu dimulai dari semangat anak muda. Dunia usaha hari ini punya tanggung jawab moral dan strategis untuk menjadi bagian dari gerakan perubahan itu,” kata Ketua Umum Forum Corporate Social Responsibility (CSR) Indonesia, Dr. Ir. Ing. Mahir Bayasut ST, MM-CSR., dalam keterangannya, hari ini.
Pengusaha muda sukses ini menuturkan, saat ini dunia sedang menghadapi perubahan iklim, krisis pangan, ketimpangan ekonomi, dan disrupsi teknologi. Dalam konteks ini, sektor usaha tak bisa hanya berfokus pada profit, mereka juga harus mengambil peran aktif dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable development) mulai dari transisi energi bersih, circular economy, hingga pemberdayaan komunitas rentan.

Peran dunia usaha, lanjutnya, sangat penting sebagai katalisator perubahan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Karenanya, momentum peringatan Sumpah Pemuda tahun ini menjadi penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor, terutama dalam menjawab tantangan global dan isu keberlanjutan yang semakin kompleks.
Dikatakannya, saat ini anak muda hidup di tengah perubahan global yang cepat. “Kalau dunia usaha tidak adaptif, kolaboratif, dan bertanggung jawab, maka akan tertinggal. CSR bukan lagi pilihan, tapi keharusan,” serunya.
Dirinya mengutip data Bappenas yang menyebutkan bahwa Indonesia akan menikmati bonus demografi hingga tahun 2045, dengan lebih dari 60% penduduk berusia produktif.
Mahir menilai dunia usaha juga harus berinvestasi pada pengembangan kapasitas generasi muda melalui pelatihan, beasiswa, dan program kewirausahaan sosial.

“Anak muda hari ini bukan hanya pencari kerja, tapi harus menjadi pencipta perubahan. Tugas kita adalah menyediakan ekosistem yang memungkinkan mereka tumbuh,” tukas Wakil Ketua Umum Koordinator II Bidang Perekonomian dan Investasi Kadin DKI Jakarta ini.
Ditambahkannya, Forum CSR Indonesia percaya bahwa keberhasilan menuju Indonesia Emas bukan hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari ketangguhan sosial, keberlanjutan lingkungan, dan daya saing generasi muda.
Dunia usaha diharapkan memperkuat komitmen CSR/TJSL, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Kita punya tanggung jawab bersama yakni, menjadikan Indonesia bukan hanya maju secara ekonomi, tapi juga adil, hijau, dan inklusif. Mari jadikan Sumpah Pemuda bukan hanya seremoni, tapi gerakan nyata,” pungkasnya. (RN)
 
			 
                                












































 
							