Jakarta, innews.co.id – Keberadaan Partai Demokrat kian terkuak. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan dikatakan bukan sebagai salah satu pendiri partai ini. Benarkah?
Dalam keterangan resminya di video, Senin (1/3/2021), Politikus Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun dengan gamblang mengatakan, “SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat”.
Bahkan, kata dia, SBY dinilai mengingkari pembentukan Partai Demokrat. “Partai ini dibentuk melalui gotong royong dari pendiri di seluruh provinsi. Mereka berjuang meloloskan Partai Demokrat menjadi peserta pemilihan umum (Pemilu) 2004,” kisahnya.
Dia menambahkan, “Demi Tuhan saya bersaksi bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali apalagi berdarah-darah (mendirikan partai)”.
Jhoni menjelaskan, SBY bergabung dengan partai setelah dinyatakan lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). SBY juga bergabung dengan memasukkan nama istrinya, Ani Yudhoyono sebagai salah satu wakil ketua umum.
“Pak SBY setelah mundur dari kabinet Ibu Megawati baru muncul pada acara PD di Hotel Kinasih di Bogor, saat itu saya ketua panitianya. Ini menegaskan SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat,” tegasnya.
Namun, sambungnya, hingga kini, Partai Demokrat masih berada di bawah cengkeraman dinasti keluarga SBY. Baginya, Demokrat seharusnya lebih demokratis dan tak terkungkung oligarki politik dinasti.
“Sekali lagi, Partai Demokrat bukan partai dinasti oligarki yang mengarah kepada dinasti,” kata Jhoni lagi. Menurutnya, stigma Demokrat sebagai partai dinasti telah tertanam sejak KLB di Bali pada 2013. Saat itu, SBY menjadi Ketua Umum Demokrat dan anak kandungnya Edhie Baskoro menjabat Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.
“Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia,” ujar Jhoni.
Karena itu, Kongres Luar Biasa (KLB) dianggap sebagai jalan keluar untuk mengembalikan marwah partai.
Pada bagian lain, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengklaim kondisi partainya baik-baik saja. Demokrat tidak akan menggelar KLB. “Alhamdulillah solid di bawah Ketua Umum AHY (Agus Harimurti Yudhoyono),” kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin (1/3/2021).
(IN)
Be the first to comment