Jakarta, innews.co.id – Kehadiran vaksin Covid-19 menjadi bukti betapa pemerintah sangat peduli dan memperhatikan rakyat. Ini menjadi langkah pemerintah dalam mencegah penularan pandemi ini secara meluas.
“Pemerintah sangat berusaha sungguh-sungguh melindungi rakyatnya dari virus korona,” kata Dr. John N. Palinggi, MM., MBA., pengamat politik, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan nasional di Jakarta, Senin (4/1/2021).
Menurutnya, kalau ada suara-suara sumbang terkait vaksin tersebut, abaikan saja. Sebab, program ini harus jalan sehingga rakyat merasa aman. Saat ini saja, kata John, manusia bak tidak ada bentuk karena harus selalu ditutup mulut dan hidungnya dengan masker.
“Kalau pemberian vaksin ini bisa berjalan baik, maka akan banyak masyarakat terlindungi. Justru tantangan yang dihadapi adalah muncul ‘komentator’ dan ‘pakar-pakar’ musiman yang dengan gaya omongan selangit coba menghebohkan keadaan,” kata John.
Padahal, Presiden sudah punya tim khusus yang melakukan pengkajian terhadap vaksin tersebut. “Vaksin ini jangan terlalu dicurigai macam-macam. Terima saja. Karena pemerintah pun sejatinya tak rela satu nyawa rakyatnya melayang gegara pandemi ini,” tukasnya.
Hanya saja, sambung Ketua Harian Bisma–badan interaksi antar-umat beragama ini, mengingat pandemi ini telah menyerang seluruh dunia, tentu jumlah vaksin yang ada tidak mencukupi sesuai kebutuhan. Namun, John yakin, pemerintah akan berupaya sekuat tenaga agar rakyatnya semua bisa mendapat vaksin.
Ditengah kondisi bangsa yang masih ‘lemah’ karena diterpa pandemi, kata John, salah satu hal yang utama adalah menumbuhkan kepercayaan pada pemerintah. Setelah itu, kepercayaan pada diri sendiri bahwa kita bisa keluar dari kondisi ini. Tentunya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan, menjaga kebugaran tubuh, dan lainnya. “Serta yang paling utama percaya pada Tuhan Sang Pencipta,” imbuh John.
Diakuinya, akhir-akhir ini banyak berita mengerikan dan cenderung membuat orang khawatir. Namun, John menegaskan, kita tidak perlu takut dan khawatir.
Bagi John sendiri, dengan adanya Covid-19 ini, kita diajar untuk tetap menghargai orang lain, menaruh hormat satu dengan yang lain, menyayangi sesama, penuh persaudaraan yang tulus. Jalani hidup dengan pikiran jernih, tidak suka memfitnah orang, selalu optimis, positive thinking, tidak suka mengeluarkan kata-kata kotor, dan sebagainya. Dengan begitu akan muncul kebahagiaan dan kegembiraan dalam diri yang bisa menjadi benteng kuat dalam menghadapi berbagai terpaan penyakit. “Kalau hati kita susah terus, penyakit justru mudah hinggap,” ujarnya.
Kata John, vaksin Covid-19 memang penting, namun ‘vaksin’ yang utama sebenarnya ada dalam diri masing-masing yang diberikan oleh Tuhan, yakni hati dan pikiran kita. “Bila hati dan pikiran kita terus merasa takut, sia-sia kalaupun diberi vaksin. Harus ada keyakinan kuat dalam diri kita. Dengan membangkitkan kekuatan dari dalam diri kita, memungkinkan juga sebagai suatu kekuatan dahsyat, disamping vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh,” pungkas John. (RN)
Be the first to comment