Munas Bersama, Dr. Juniver Girsang: “Peradi Harus Dipimpin Darah Muda yang Bebas Sejarah Konflik”

Dr. Juniver Girsang, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi Suara Advokat Indonesia (SAI)

Jakarta, innews.co.id – Usulan kepemimpinan kolektif dalam kepengurusan Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) yang disampaikan Dewan Penasihat PBH Peradi Rivai Kusumanegara ditolak mentah-mentah oleh Dr. Juniver Girsang, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi Suara Advokat Indonesia (SAI).

“Usulan itu sama saja mau memperpanjang konflik dan perseteruan yang terjadi selama ini. Apalagi kepemimpinan kolektif masih dihuni pimpinan atau pihak yang pernah terlibat dalam konflik,” kata Juniver dalam keterangan kepada innews, Sabtu (4/9/2021).

Sudahlah, lanjut Juniver, para ketua dan pihak-pihak yang pernah terlibat konflik harus legowo dan berjiwa besar untuk tidak lagi terlibat memimpin Peradi hasil Munas Bersama. “Sejatinya Peradi dipimpin oleh darah muda dan orang yang bebas konflik Peradi selama ini,” tegasnya.

Pihaknya mendukung Musyawarah Bersama Peradi. “Saya sebagai Ketum DPN Peradi SAI sangat mendukung Munas Bersama sebagai upaya menyatukan kembali Peradi. Niat menyatukan Peradi haruslah tulus, bukan ada agenda tersembunyi dan atau berangkat dari akal bulus,” tandas Juniver.

Lebih jauh, advokat yang dikenal tegas dan low profile ini mengatakan, banyak advokat senior sudah bau ‘busuk’ dan terkontaminasi dengan konflik yang sudah berlangsung selama ini. “Peradi hasil Munas Bersama harus terbebas dari friksi dan faksi-faksi. Karena itu, pimpinan yang terpilih haruslah darah segar, bukan darah kotor yang lama-lama,” serunya.

Juniver mempertanyakan dan menyesalkan apa bila ada pihak-pihak yang apriori terhadap generasi atau orang muda untuk memimpin Peradi. “Harus diingat, di Peradi itu banyak orang-orang muda yang mampu, bahkan lebih hebat dari senior-senior. Asal diberi kesempatan Jadi, jangan langsung apriori dengan darah muda. Dan lagi, orang muda itu masih bersih dari konflik. Sementara yang senior-senior ini sudah menjadi bagian dari perseteruan,” imbuhnya.

Bagi Juniver, kalau mau benar-benar Peradi bersatu, serahkan pada generasi muda. Yang senior cukup mendukung (support). “Jangan jadi haus kekuasaan dan jabatan serta pinginnya disanjung-sanjung. Sudah saatnya Peradi dipimpin orang muda yang mampu kembali membangun puing-puing Peradi yang terpecah selama ini,” tukasnya.

Dia melanjutkan, bila ketiga Peradi sepakat akan hal itu, maka secara bersama-sama akan dibuat persyaratan menjadi Ketum DPN Peradi. “Siapa saja yang memenuhi persyaratan, silahkan maju. Kami akan dukung,” ucap Juniver.

Dan, saat Munas Bersama nanti, siapapun yang terpilih, ketiga Ketua Peradi dan para senior harus mendukung. Jangan lagi membuat hal yang aneh-aneh kalau sudah menjadi komitmen bersama. “Asalkan telah memenuhi syarat tentu kita dukung. Jadi, jangan asal setuju Munas Bersama, tapi ada agenda agenda tersembunyi dan atau sesuatu dibalik itu. Harus tulus dukung penyatuan kembali Peradi,” cetusnya.

Juniver menegaskan, “Kita harus eling (sadar)! Saat ini dengan terpecah-pecahnya Peradi, kita sudah bagaikan pengidap penyakit lepra, tidak dihormati dan dihargai oleh penegak hukum lain, bahkan profesi lain, demikian juga masyarakat”. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan