Jakarta, innews.co.id – Temali silahturami sesama anak bangsa yang kuat merupakan salah satu modal utama dalam membangun bangsa. Hal ini dipahami betul oleh Pengurus Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) yang secara khusus bersilahturahmi ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Rabu, 25 Januari 2023.
Setibanya di MUI, rombongan PITI yang dipimpin langsung oleh H. Serian Wijatno selaku Ketua Umum, Anda Hakim (Dewan Pembina PITI), Yus Kurnia (Waketum PITI), H. Denny Sanusi (Waketum PITI), Nur Hakim Kandow (Waketum PITI), disambut oleh Dr. H. Amirsyah Tambunan, MA (Sekretaris Jenderal MUI Pusat), didampingi KH. Abdul Manan Ghani dan Arif Fahrudin, M.Ag., sebagai Wakil Sekretaris Jenderal.
“Kami berbahagia dan berterima kasih telah diterima oleh MUI Pusat dalam rangka silaturahim sekaligus memperkenalkan kepengurusan baru. Kami juga memohon dukungan, bimbingan, dan tuntunan dari MUI sebagai wadah musyawarah para ulama dan cendikiawan muslim Indonesia,” kata Setian Wijatno Ketua Umum PITI yang juga dikenal sebagai pengamat ekonomi dan penulis buku ini.
Selain itu, lanjutnya, kami juga ingin adanya sinergi serta kolaborasi dalam berbagai program kemasyarakatan, keagamaan, dan sosial. Sehingga, ada program konkrit di lapangan serta kontribusi kami.
Niat luhur PITI ini disambut dengan tangan terbuka oleh MUI Pusat. Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan, menegaskan pihaknya menerima dengan baik sinergi dan kolaborasi.
“Selamat datang pimpinan dan pengurus PP PITI yang telah berkunjung ke Kantor MUI Pusat dalam rangka mempererat silaturahim serta upaya memperkuat ukhuwah Islamiyah, kebangsaan, dan insaniah. Kehadiran PITI membawa aspek positif, di antaranya terus memperkuat kebersamaan di dalam menyelesaikan persoalan keumatan dan kebangsaan. Konkritnya ialah saat ini terjadi kesenjangan ekonomi di tengah masyarakat,” kata Amirsyah Tambunan.
Dia menambahkan, “Saat ini Indonesia tengah menghadapi tantangan berat akibat dampak dari krisis ekonomi global. MUI juga harus bergandengan dengan kelompok lain, termasuk PITI demi mencari solusi terhadap permasalahan kebangsaan dan keumatan”.
Amisyah mengharapkan teman-teman di PITI dapat berkontribusi dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat khususnya untuk kalangan menengah ke bawah. “Karena saat ini secara global atau geopolitik negara dunia, termasuk Indonesia mengalami dampak krisis ekonomi,” imbuhnya.
Dirinya juga yakin masalah keumatan dan kebangsaan di Tanah Air bisa diselesaikan jika semua komponen bersatu. “Mengutip Jenderal Soedirman, kalau kita mau menang, kita harus kuat. Untuk menjadi kuat, kita harus bersatu. Dan, untuk bersatu, harus ada hubungan silaturahim yang kuat antara MUI, PITI, dan komponen lainnya,” tukas Amisyah.
Dikatakannya, MUI bersama PITI dan komponen lain bersinergi dalam rangka menanggulangi masalah ekonomi. Ini bisa kita lakukan mulai dari literasi, sosialisasi, dan edukasi.
“Kita bisa menggerakkan UMKM di masyarakat, misalnya melalui koperasi, home industry, dan kegiatan memperkuat keuangan syariah. Bersama kita bisa dan bahu-membahu,” yakin Amirsyah. (RN)
Be the first to comment