Jakarta, innews.co.id – Kemajuan teknologi masa kini telah menyasar semua kelompok masyarakat. Ini harus diimbangi dengan sikap kritis dan rasa tanggung jawab dari para pengguna teknologi tersebut. Karenanya dibutuhkan sosialisasi yang berkesinambungan sehingga teknologi yang sejatinya untuk memudahkan aktifitas manusia, dapat digunakan secara bijak.
Seperti yang dilakukan mahasiswa dan mahasiswi Universitas 17 Agustus’ 45 Jakarta, dalam program pemberdayaan masyarakat, dengan melakukan sosialisasi etika menggunakan media sosial (medsos) kepada para pelajar kelas X hingga XII di SMK Tanjung Priok 1, Jakarta Utara, Kamis (5/1/2023) lalu.
Lima mahasiswa Untag dari prodi Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis yakni, Wahyuni Putri, Sudjud Kurniawan, Yanti Kusmayanti, Antoneta Atdjas, dan Muhammad Al Askar, melakukan pemaparan dan diskusi bertema ‘Penggunaan media sosial yang bijak bagi remaja’. Tercatat beberapa medsos yang digandrungi para remaja antara lain, whatshapp, facebook, instagram, tiktok, youtube, dan lain-lain.
“Penggunaan medsos mencerminkan etika bersosialisasi dan berkomunikasi seseorang dengan orang lain. Di usia remaja, penggunaan medsos memiliki banyak pengaruh baik dan buruk,” kata Muhammad Al Askar.
Dia menjelaskan, kehidupan di medsos sangat lah berpengaruh pada perilaku dan perkembangan anak usia remaja. Karena di usia remaja, emosional yang dimiliki belum stabil. Jadi penggunaan media sosial tentulah memiliki peran dalam pembentukan diri remaja.
“Penggunaan media sosial bagi remaja usia 12-17 tahun perlu dipantau orang yang lebih dewasa,” ujarnya mengingatkan.
Dia juga memaparkan secara praktis terkait pemanfaatan sosial media yang optimal serta cara-cara menyikapi tindak pelanggaran di sosial media.
Sementara itu, mahasiswa lainnya, Sudjud Kurniawan berharap kegiatan ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan baru terkait aspek-aspek yang melekat didalam pemanfaatan sosial media yang saat ini menjadi hal lazim dilakukan oleh remaja.
“Kami juga berterima kasih kepada pihak sekolah untuk kerja sama yang baik dan kedepannya kegiatan ini bisa kembali dilakukan” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan secara rutin oleh para mahasiswa Untag. Dipahami bahwa suatu usaha pemberdayaan masyarakat dikatakan berhasil apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau sebagai subyek yang merupakan motor penggerak, dan bukan menerima manfaat atau obyek saja. (RN)
Be the first to comment