Jakarta, innews.co.id – Rapat Anggota Tahunan Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (RAT AKPI) 2025 merupakan titik krusial, momentum strategis, dan gerbang pembaruan organisasi menuju tata kelola yang lebih transparan, kolaboratif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Salah satu agenda penting dalam RAT tersebut adalah pemilihan pimpinan AKPI periode 2025-2028. “Kita butuh pemimpin yang tidak hanya berpengalaman, tapi juga memiliki visi kuat dan komitmen nyata untuk memajukan AKPI secara kolektif,” kata Imam Setiadi, anggota AKPI Semarang, kepada innews, Selasa (15/7/2015).

Salah satu nama yang mencuat adalah Trio JRE (Jimmy Simanjuntak, Resha Agriansyah, dan Daniel Alfredo). Sejak awal dideclare, trio ini telah melakukan berbagai kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kapasitas para kurator.
“Saya menilai Trio JRE sebagai figur yang tidak hanya punya kapasitas teknis dan pengalaman panjang, tetapi juga track record, integritas, dan dedikasi tinggi terhadap penguatan institusi AKPI. Kombinasi solid ketiganya mewakili generasi yang memahami tantangan hari ini, sekaligus mampu membangun konektivitas lintas generasi, lintas daerah, dan lintas sektor termasuk dengan stakeholder atau regulator,” jelas Imam.
Ketiganya adalah sosok yang inklusif dan solutif, mampu membawa AKPI ke arah yang lebih terbuka, modern, dan adaptif terhadap perubahan ekosistem hukum bisnis di Indonesia. Saya melihat kepemimpinan Trio JRE akan menghadirkan stabilitas, inovasi, dan arah organisasi yang terukur dan terencana.
Figur matang
Salah satu yang disoroti adalah peran Sekretaris Jenderal yang demikian penting bagi kemajuan AKPI. Trio JRE memplot Resha Agriansyah sebagai Calon Sekjen.

“Resha Agriansyah adalah figur muda yang matang baik pemikiran maupun pengalaman organisasi. Ia adalah representasi generasi pembaru yang tetap menghormati nilai-nilai para pendahulu. Gaya kepemimpinannya egaliter, tetapi tegas dalam prinsip,” puji Imam.
Tak hanya itu, dia berkeyakinan Resha mampu menjembatani kepentingan anggota sesuai arah strategis organisasi. “Beliau cerdas, komunikatif, dan memiliki sensitivitas sosial yang tinggi. Sebuah kombinasi ideal untuk peran Sekjen yang membutuhkan koordinasi lintas bidang dan kemampuan manajerial mumpuni.
Imam beranggapan, bila terpilih kelak, secara internal, Resha perlu membangun sistem administrasi dan manajemen organisasi yang rapih, akuntabel, dan efisien. Juga melakukan penguatan struktur dan peran anggota di daerah, peningkatan kapasitas SDM, serta digitalisasi tata kelola organisasi menjadi langkah yang penting. Secara eksternal, Sekjen juga perlu membangun jejaring strategis dengan pemangku kepentingan, mulai dari Kementerian Hukum, Mahkamah Agung, Kejaksaan, Kepolisian, hingga sektor usaha dan akademisi.
“AKPI harus bisa menjadi rujukan profesionalisme dan etika. Saya percaya Resha memiliki kompetensi dan visi untuk membawa AKPI ke arah tersebut,” tukasnya.
Fasilitator
Imam menekankan pentingnya RAT sebagai wahana pembaharuan AKPI. Untuk itu, semua pihak harus benar-benar siap, terutama panitia pelaksana.

“Panitia pelaksana harus berperan sebagai fasilitator yang adil dan profesional. Bukan aktor yang memihak atau punya agenda tersembunyi. Netralitas bukan sekadar jargon, tetapi prinsip moral yang akan menentukan kualitas demokrasi organisasi ini,” serunya.
Karena itu, black campaign dan praktik yang tidak etis hanya akan menciderai integritas AKPI sebagai organisasi profesi yang menjunjung tinggi etika.
“Saya percaya, jika panitia dapat bersikap transparan, membuka ruang dialog yang sehat, dan menjamin akses informasi yang setara bagi semua calon, maka RAT ini akan menjadi contoh baik bagi regenerasi kepemimpinan organisasi-organisasi profesi lainnya di Indonesia,” imbuhnya.
Dirinya berpesan, agar panitia bisa menjaga marwah RAT dengan memastikan seluruh tahapan dijalankan secara objektif, netral, dan profesional.
Dia berharap RAT AKPI 2025 dapat berjalan secara demokratis, transparan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai organisasi profesi.
“Kepada seluruh anggota, mari kita jadikan momen ini sebagai ajang penyatuan gagasan dan penyegaran semangat, bukan sekadar kontestasi. Mari kita menangkan gagasan, bukan menjatuhkan personal. Dan, mari kita percayakan kepemimpinan AKPI kepada tokoh-tokoh yang punya visi membangun, seperti Trio JRE, demi masa depan AKPI yang lebih kuat, bersih, dan progresif,” pungkasnya. (RN)













































