Jakarta, innews.co.id – Tidak terbayang apa jadinya kepada Prabowo Subianto yang ketika itu tengah menjalani pendidikan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) di Bandung, bersama Raja Yordania, sekitar tahun 1980-an, bila tak ada Jans Sembiring.
Kala itu, Prabowo tengah menempuh perjalanan darat melalui jalur Puncak. Mobil sedan yang membawanya tak bisa melintas karena terjadi kemacetan kronis di jalur antara Cipanas ke Cianjur. Sementara Prabowo tengah mengejar waktu supaya bisa ikut apel malam di tempat pendidikannya.
Dengan penuh keberanian, Jans Sembiring menemui Prabowo dan memintanya untuk pindah ke mobil Toyota Canvas yang ia kemudikan agar dapat melanjutkan perjalanannya.
“Waktu itu Pak Prabowo agak bingung dan sempat bertanya ke saya, Kamu kenal saya?” kisah Jans.
Dengan suara lantang, Jans berujar, ‘Siap, kenal! Mayor Infrateri Prabowo Subianto’. Mendengar hal tersebut, Prabowo langsung menepuk pundak Jans dan setuju diantar ke Bandung dengan mobil Toyota Canvas.
Jans mengisahkan, dengan kecepatan terukur, Prabowo dibawa melintasi jalur perkebunan. Meski suasana gelap, namun Jans dengan penuh percaya diri membawa sosok yang kini telah resmi ditetapkan sebagai Presiden RI periode 2024-2029.
“Kami jalan lewat area perkebunan yang gelap karena tidak ada penerangan. Terus menyusuri jalan, kami tembus-tembus di Ciranjang, lalu lanjut ke Cipatat, hingga sampai di Bandung,” kisahnya penuh semangat.
Kendaraan yang dikemudikan Jans tiba tepat waktu. Alhasil, Prabowo pun bisa ikut apel malam, tanpa terlambat sedikitpun.
Kenangan itu masih membekas di benak Jans. “Tidak disangka, perwira militer yang saya bawa dulu, kini menjadi Presiden RI,” tutur Jans.
Menurutnya, di dunia militer, Prabowo adalah sosok pemimpin yang mau berkorban apapun yang dimiliki untuk anak buahnya, negara dan bangsa. “Beliau bukan orang yang arogan, tapi sosok yang baik. Semoga Indonesia dibawah kepemimpinan beliau, rakyat bisa aman dan sejahtera,” seru Jans.
Masuk militer
Masuk dunia militer adalah cita-cita Jans Sembiring sejak kecil. Ternyata, tak hanya itu kepiawaiannya. Tanpa disadari, berbisnis merupakan talenta yang ia miliki. Bahkan, itu sudah dilakoninya sejak masih kecil. Tak heran, paripurna di dunia militer, Jans langsung merambah dunia bisnis.
“Ayah saya seorang tentara. Mungkin itu turun ke saya. Di keluarga, hanya saya yang mengikuti jejak Bapak jadi tentara,” akunya.
Meski kampung halamannya di Beganding, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, namun Jans lahir di Kisaran, sekitar 158 kilometer dari Medan. Sebagai seorang militer, ayah Jans kerap pindah-pindah tugas.
Setamat sekolah di Al-Washliyah, Jans ikut tes tentara di Medan, dan lulus. Ia pun harus menjalani pendidikan di Bandung. Dengan penuh semangat, Jans pun hijrah ke Kota Kembang. Di sini ia dididik menjadi militer yang tangguh dalam mengawal negara.
Usai pendidikan, ia ditempatkan di Batalyon Yonif 330 Kostrad di Cicalengka, Jawa Barat. Awalnya batalyon itu masuk di Baleendah, kompinya di Dayeuhkolot, lalu pindah ke Cicalengka.
Karirnya terus menanjak, hingga di tahun 2003 Jans menjabat Aspri Pangdam Kodam I Bukit Barisan Mayjen TNI I Gede Purnama. Lalu dia sempat menjadi Sespri Sesmenko Polhukam di era Agustadi Sasongko Purnomo. ketika Agustadi menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jans pun dipercaya menjadi Aspri. Kini pun, Jans menjadi Staf Khusus Kepala YPPSDM Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun.
Bagi Jans, sosok Musa Bangun adalah pemimpin sekaligus sahabat dan saudara. “Beliau sangat loyal kepada Pak Prabowo. Tak heran, kepercayaan-kepercayaan besar di posisi strategis selalu diberikan padanya,” cetusnya.
Selama berkiprah di dunia militer, Jans dikenal sosok yang supel dan friendly, baik dengan senior maupun juniornya. “Kita harus menjaga pertemanan, baik ke atas maupun bawah. Karena mereka semua adalah teman dan saudara kita,” tukasnya.
Dunia politik
Dirinya pernah masuk dunia politik. Sempat ikut kontestasi sebagai Calon Bupati Kabupaten Batubara di 2008. Meski gagal, ia kembali bertarung di 2013 dan 2018, namun keduanya juga kandas.
“Saya maju karena ingin memberi pengabdian kepada masyarakat. Meski gagal, saya tetap yakin, semua adalah jalan Tuhan. Dia akan menempatkan saya pada posisi terbaik,” yakinnya.
Ditanya apa berencana maju lagi pada Pilkada Batubara di 2024 ini, Jans mengaku, belum mau memikirkan. “Saya kan sekarang ikut dengan Pak Musa. Dan lagi, Pak Prabowo juga sudah terpilih sebagai Presiden RI ke-8. Jadi, saya akan melihat dulu dan berkonsultasi dengan Pak Musa. Intinya, saya siap ditempatkan dimana saja sesuai arahan beliau,” pungkasnya.
Kedekatannya dengan berbagai pihak menular saat dirinya paripurna di dunia militer dan masuk dunia usaha. (RN)
Be the first to comment