Jakarta, innews.co.id – Memimpin sebuah perusahaan dengan banyak lini usaha tentu bukan perkara mudah, apalagi di masa-masa pandemi Covid-19, di mana banyak perusahaan nyaris gulung tikar.
Namun dengan ketulusan dan keteguhan hati, Hj. Susi Andrianis, SE., S.Psi., MM., owner dan CEO PT Putratama Satya Bhakti yang dikenal dengan brand Service Gagak Rimang (SGR), tidak saja mampu menjalani, tapi juga melewati segala aral melintang, membawa kapal besar SGR melewati terpaan ombak besar, untuk mencapai tujuannya.
Bayangkan, di tangan Susi, kehidupan bahkan masa depan lebih dari 3.000 orang karyawannya yang berada di PT Putratama Satya Bhakti (Outsourcing SDM SGR), PT Putrataruna Mandiri (Rental Gagak Rimang & Parkir Taruna), PT Putratama Industry Indonesia (Packaging/Jasa Kemas), PT Putratama Agroindo (Pengadaan Pangan, Pertanian & Peternakan), PT Putratama Consultant Indonesia (Jasa Konsultan ISO & Hubungan Industri), PT Panca Karsa Realtindo (Develpoer Properti), dan Koperasi SGR Mandiri Utama Sejahtera (Koperasi Karyawan/Koperasi Simpan Pinjam), dipertaruhkan.
Sosok pengusaha sukses ini dikenal smart dan inovatif. Tak heran, berbagai terobosan ia lakukan dalam konteks mengembangkan usahanya. “Dalam menjalankan usaha, salah satu yang terpenting adalah mental. “Tidak boleh ada sumber daya manusia (SDM) yang cengeng dan mudah mengeluh. Harus bermental baja serta kuat dalam menghadapi segala tantangan,” kata Susi.
Baginya, apa pun keadaan dan kendala, serta sebesar apapun tantangan, harus bisa dihadapi dan diatasi sehingga tetap survive, bahkan berkembang lebih maju.
Dukungan pemerintah
Namun, semua itu harus dibarengi dengan dukungan dari pemerintah. Tanpa adanya dukungan dari pemerintah, sulit sektor-sektor bisnis akan berkembang.
“Pemerintah harus lebih aware terhadap para pengusaha, terutama dalam membuat kebijakan-kebijakan. Contohnya, penetapan dan keputusan perubahan upah minimum provinsi (UMP) yang terus melonjak. Padahal, pemerintah kan juga tahu kondisi banyak perusahaan saat ini tengah mencoba untuk bangkit pasca pandemi. Belum lagi kebijakan tentang perpajakan,” kata peraih penghargaan ASEAN Women Enterpreneur (AWEN) di Thailand tahun 2018 lalu ini.
Demikian juga dari sisi permodalan. Belum lagi persaingan pemasaran atas kompetitor, di mana terkadang para pelaku usaha mengikuti kondisi persaingan yang tidak sehat. Ini harus benar-benar menjadi perhatian pemerintah sehingga iklim usaha di Indonesia bisa terus bertumbuh dan semakin maju.
“Jika kita berkutat di sekitar itu saja membuat pikiran dan psikis bisa ngedrop, sementara di pundak saya sebagai pelaku usaha banyak berharap semuanya bisa lancar. Karena itu tetap harus disyukuri dan terus berinovasi, kreatif serta mampu memiliki keberanian menghadapi tantangan sekecil maupun sebesar apapun,” imbuh Susi yang juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi perempuan, UMKM, dan sosial kemasyarakatan ini, dalam keterangan persnya kepada innews, Rabu (26/4/2023).
Rajin berbagi
Susi mengemukakan tips melanggengkan bisnisnya. “Rajin berbagi. Karena saya menyadari bahwa dalam setiap rizki yang kita dapat ada hak anak yatim piatu, kaum dhuafa, dan sesama yang berkekurangan. Untuk itu, SGR pun komitmen untuk terus berbagi kepada sesama,” tukasnya.
Seperti yang dilakukan pada peringatan 18 tahun PT Putratama Satya Bhakti, dalam acara buka puasa bersama dan ‘Santunan Peduli Kasih’, di mana dibagikan 18 Mushaf/Al Qur’an masing-masing kepada Masjid Al-Ikhlas, Masjid Al-Hikmah, Masjid Yayasan Rehabilitasi, Yayasan Yatim Piatu Tambun, Masjid Ref IMCP, Masjid Ref JMTO, Masjid Ref KBI, Masjid Ref Asahimas, Masjid Ref CPI, Masjid Ref AEON Sentul, Mushola Al-Nuora dan Mushola Al-Barakah, Masjid Lingkungan Desa Majalaya, Masjid Lingkungan HQ SGR, Masjid Agung Al-Barkah Bekasi, Masjid Bekasi Islamic Center, Masjid Lingkungan Kediaman Ustadz Sam-sam Nur Hidayat, Masjid Ref IMCP/IPM, dan Masjid Pesantren As-Syafi’iyah.
Selain itu, diberikan juga santunan kepada Yayasan Paguyuban Warakawuri Puspomad, Oma Hana GPDI Palmerah, Kaum Dhuafa Lingkungan Desa Majalaya, Kaum Dhuafa Lingkungan Sentul, Bojong Koneng – Bogor, Pondok Pesantren Ustad Abdurrahman Djaelani, Yayasan Ponpes Yatim Piatu Tuna Netra Cahaya Al-Anshor – Bogor, Pondok Pesantren Yatim Piatu Nuriyah, Tambun – Bekasi, dan Pondok Pesantren Rehabilitasi – Bekasi.
“Berbagi kasih harus menjadi warna perusahaan ini sampai kedepannya. Saya meyakini dengan berbagi, kami berharap bisa terus didoakan agar usaha yang kami jalankan bisa terus maju dan berkembang,” pungkasnya. Selamat milad ke-18 SGR! (RN)
Be the first to comment