
Jakarta, innews.co.id – Sebuah survei yang dilakukan secara online menunjukkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi DKI Jakarta Diana Dewi menjadi figur yang paling dipilih untuk memimpin Jakarta periode 2024-2029. Dirinya mengungguli Ridwan Kamil, Erwin Aksa, Ahmed Zaki Iskandar, Syahroni, Heru Budi, Fahira Idris, Prasetyo Edi Marsudi, dan lainnya.
Ribuan pemilih meyakini Diana Dewi adalah sosok yang tepat untuk membawa Jakarta menjadi Kota Global, pasca perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.

Keberhasilannya memimpin KADIN DKI Jakarta, menggawangi ICMI DKI Jakarta sebagai Bendahara Umum, menjadi Dewan Penasihat Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), Pengurus Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) DKI Jakarta, dan memimpin perusahaan skala nasional PT Suri Nusantara Jaya Group, dinilai cukup menggambarkan profesionalitas dan kemampuan dirinya yang mumpuni untuk memimpin Jakarta yang telah berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) ini.
“Untuk menjadi Kota Global, Jakarta harus dipimpin oleh sosok yang profesional, menguasai ekonomi, serta punya kemampuan manajerial dan bisnis yang mumpuni,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, hari ini.

Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menyebut peningkatan daya saing, pembentukan ekosistem digital, dan pengendalian inflasi sebagai syarat untuk mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global setelah tidak lagi menyandang ibu kota negara.

Ketika dikonfirmasi kesiapan dicalonkan sebagai Gubernur DKJ, Diana Dewi mengatakan, dalam melaksanakan pengabdian, dirinya selalu mengacu pada apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. “Menjadi pemimpin daerah tentu butuh dukungan kuat dan legitimasi dari rakyat, mengingat sistem pemilihan di Indonesia adalah secara langsung. Tanpa itu, sulit bagi seorang pemimpin bekerja dengan baik,” ujar Founder Toko Daging Nusantara yang dikenal low profile dan dekat dengan masyarakat luas ini, Selasa (16/4/2024).
Seperti saat memimpin KADIN DKI. Dirinya menggagas Pasar Murah, yang menjual paket sembako dengan harga terjangkau, sehingga warga bisa membeli jelang Idul Fitri 1445 H. Juga bagaimana dirinya berjibaku membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk membantu mencukupi kebutuhan warga Jakarta saat pandemi Covid-19.

“Jiwa saya itu dari dulu adalah mengabdi. Saya mau warga Jakarta dan rakyat Indonesia bisa mencukupi kebutuhan hidupnya, mendapat pendidikan yang haik, serta tingkat kesejahteraan yang tinggi. Itu juga menjadi prasyarat untuk menjadi Global City,” tukasnya.
Dirinya enggan berkomentar ketika ditanya apakah bersedia maju sebagai Cagub DKJ? “Semua kembali pada warga Jakarta saja. Kalau ada kepercayaan dari masyarakat, tentu harus kita jalankan sebaik mungkin. Karena itu amanah, bukan hanya dari manusia, tapi juga dari Allah SWT,” tuturnya.

Bagi Diana, menjadikan Jakarta sebagai Global City adalah gol yang harus dicapai. Hal tersebut harus dibarengi dengan peningkatan di semua sektor, termasuk pendidikan budi pekerti. Sehingga Jakarta bukan saja menjadi Kota Global, tapi warganya juga berakhlak baik. “Sebagai Ketum KADIN DKI, saya terus mendorong keterlibatan aktif para pelaku usaha untuk membangun Jakarta menjadi lebih maju dan berdaya saing tinggi di level global,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment