Ini Harapan Sekum PP IPPAT Bagi Rektor Baru UI

Ashoya Ratam, Alumni FH UI yang kini menjabat sebagai Sekum PP IPPAT

Jakarta, innews.co.id – Terpilihnya Prof Heri Hermansyah sebagai Rektor Universitas Indonesia periode 2024-2029, memberi spirit baru akan kemajuan dan perkembangan kampus yang kerap disebut The Yellow Jacket ini.

“Saya mengapresiasi terpilihnya Prof Heri sebagai Rektor UI yang baru. Pengalaman beliau tentu sangat dibutuhkan untuk menjadi UI lebih maju lagi ke depannya,” kata Ashoya Ratam, SH., M.Kn., Alumni FH UI yang kini menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PP IPPAT), kepada innews, di Jakarta, Sabtu (28/9/2024).

Menurutnya, dari sisi pengalaman dan pengabdian panjangnya Prof Heri telah cukup mumpuni untuk menakhodai UI. “Beliau merupakan Guru Besar termuda di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), yang dikukuhkan tahun 2013 saat usianya baru 37 tahun,” ujar Ashoya yang juga dikenal sebagai Lecturer di UI ini.

Dari sisi pengalaman kerja, selain Dekan Fakultas Teknik UI yang diembannya hingga kini, Prof Heri juga pernah sebagai Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat di Kemenristek/BRIN, Direktur Riset & Pengabdian Masyarakat di Universitas Indonesia, dan Wakil Presiden Asian Federation of Biotechnology.

Lebih jauh Notaris/PPAT di Jakarta Selatan ini mengatakan, dari satu pemimpin ke pemimpin lain tentu diharapkan bisa melakukan pembaharuan, baik dari sisi birokrasi, transparansi, serta bagaimana memperkuat peran para alumni.

“Saya berharap Prof Heri bisa membangun konektivitas dan kolaborasi yang lebih baik lagi, utamanya kepada para alumni. Selain itu, beliau bisa mengembangkan inovasi serta entrepreneurial,” tutur Ketua Iluni FHUI periode 2018-2021 ini.

Dengan kapasitas Prof Heri, dirinya yakin akan mampu menaikkan peringkat UI di level internasional. Selain itu bisa mempersiapkan UI untuk menghadapi tantangan bangsa dan global yang semakin kompleks.

Ditanya soal fokus utama kerja Prof Heri pasca dilantik sebagai Rektor UI, Desember nanti, Ashoya menjabarkan, salah satunya revitalisasi unit-unit yang membawa hasil riset ke industri dalam segala bidang.

Dengan begitu, sambung Ashoya, bukan saja UI menjadi pusat inovasi bagi Indonesia, tetapi juga meningkatkan pendapatan yang bisa mendorong riset, memperbaiki kesejahteraan dosen dan tenaga pendidik maupun mengurangi ketergantungan anggaran kepada SPT.

“Semoga Prof Heri bisa membawa UI lebih baik lagi, baik secara akademis maupun inovasi serta entrepreneurial sehingga menjadi perguruan tinggi yang mandiri yang membawa bangsa ini ke jenjang unggul, menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Ashoya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan