Pieter Ell, Advokat Kondang Adu Akting Dengan Samuel Rizal di Film ‘Satu Tungku Tiga Batu’

Dr. Pieter Ell, aktor sekaligus advokat ternama sedang adu akting dengan bintang film ternama, Samuel Rizal di film 'Satu Tungku Tiga Batu'

Jayapura, innews.co.id – Wujud toleransi dalam keberagaman yang kuat di Kota Fakfak, Papua, dilukiskan dalam film ‘Satu Tungku Tiga Batu’, yang disutradarai oleh sineas Irham Acho Bahtiar.

Film ini menggambarkan moderasi beragama yang selalu mewarnai kehidupan masyarakat di daerah yang kerap dijuluki Kota Pala tersebut.

“Ini film yang penuh tantangan, namun mengasyikkan, karena selain isunya juga medan kota Fakfak yang eksotik seperti di Brasil. Naik gunung, turun juga ketemu gunung,” aku salah satu aktor Dr. Pieter Ell, SH., MH., yang bertandem dengan bintang film kenamaan Samuel Rizal Arifin sembari terbahak, kepada innews, usai syuting, Sabtu (28/10/2023).

Pieter yang juga dikenal sebagai seorang advokat, dosen, dan kurator ini mengaku bangga bisa ikut membintangi film tersebut. “Ceritanya menarik dan benar-benar menggambarkan ke-Indonesiaan yang kental,” tambah pria yang selama ini dikenal telah banyak membintangi film, baik di layar lebar maupun layar kaca ini.

Dalam film yang menjadi kado ulang tahun Kabupaten Fakfak ke-123, pada November mendatang ini, Pieter berperan sebagai pendeta yang berjumpa dengan Idris (diperankan oleh Samuel Rizal) bergotong royong membangun tempat ibadah. “Lokasi syuting di Papua Barat dengan banyak spot wisata. Kita bisa melihat toleransi di daerah tersebut sangat kental, di mana warganya saling menghargai dalam perbedaan,” terang Pieter lagi.

Dia juga menceritakan, proses syuting berjalan baik, meski bisa dilakukan sampai subuh. “Saya juga kagum dengan warga Fakfak yang banyak dilibatkan dalam pembuatan film tersebut. Sekitar 95% pemainya adalah warga lokal. Ternyata, kemampuan akting mereka sudah bagus, karena saat audisi yang daftar mencapai 200 orang,” puji Pieter.

Ditanya soal tandemnya, Samuel Rizal, Pieter mengatakan, dia mampu menjiwai film ini sehingga akting-aktingnya terasa hidup. “Samuel aktor yang profesional dan mendalami betul karakter yang ia mainkan,” tukasnya.

Ditambahkannya, film ‘Satu Tungku Tiga Batu’ ini merupakan wujud cinta kasih dan pelestarian adat serta budaya sesuai filosofi hidup di Fakfak, yakni, Idu Idu Maninina Jojor.

Pieter menuturkan, film berkisah tentang moderasi beragama dan memiliki makna agar segala perbedaan agama maupun budaya di negeri ini dan juga di kancah global dapat dimaknai secara positif sebagai karunia Tuhan dan keniscayaan sejarah.

“Semoga film ini bisa diterima oleh seluruh rakyat Indonesia, bahkan dunia internasional. Sangat layak untuk ditonton dan mengandung nilai-nilai persatuan serta persahabatan sejati sebagai sesama ciptaan Tuhan,” pungkasnya.

Rencananya, dalam waktu dekat ini film tersebut akan dirilis ke publik. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan