Jakarta, innews.co.id – Pondok Pesantren Al-Zaytun pimpinan Prof Panji Gumilang bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan kawah candradimuka dan simbol persatuan dan kesatuan bangsa yang sesungguhnya.
Penegasan ini disampaikan dengan lantang oleh Dr. Palmer Situmorang, SH., MH., Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Advokat Indonesia (DPP AAI) Officium Nobile, yang menjadi tamu kehormatan pada Peringatan 1 Syuro 1445 Hijriah, di Ponpes Al-Zaytun, Rabu, 19 Juli 2023, dihadapan jajaran pimpinan Ponpes Al-Zaytun, tokoh-tokoh lintas agama, tamu-tamu undangan dari dalam dan luar negeri, serta sekitar 15.000 santri/santriwati yang mengikuti acara tersebut.
“Sejak tiba sehari sebelumnya, saya merasakan aura yang berbeda dari Ponpes Al-Zaytun ini. Ada magnet persatuan dan kesatuan yang kuat, baik di antara sesama penghuni ponpes maupun masyarakat sekitar. Ini membuat saya kian meyakini bahwa Ponpes Al-Zaytun merupakan wajah Indonesia seperti yang dimaui oleh para founding fathers bangsa ini,” kata Palmer Situmorang, dalam keterangan persnya yang diterima innews, di Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Jujur saja, kata Palmer, dirinya mengagumi Prof Panji Gumilang yang telah dengan gigih berjuang agar Ponpes Al-Zaytun ini tetap eksis, bahkan menjadi role model bagi ponpes-ponpes di Indonesia, bagaimana kerukunan dan persatuan begitu nyata, terjaga, dan terpelihara dengan baik. Begiru juga dengan pemikiran, ide, dan gagasan yang brilian.
“Melihat realitas hari ini, saya bisa simpulkan bahwa ada begitu banyak pihak yang mendukung, memperlihatkan kepada semua santri/santriwati, wali santri, seluruh civitas akademika, para tokoh agama, dan semua undangan yang hadir bahwa Ponpes Al-Zaytun berjalan di rel yang benar dan bisa menjadi duta-duta Indonesia dalam membangun persatuan dan kedamaian sejati di negeri ini,” seru Palmer yang disambut tepik riuh seluruh hadirin.
Pengacara senior yang pernah menjadi kuasa hukum Keluarga Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono ini mengaku kagum dengan Ponpes Al-Zaytun yang bukan saja meng-Indonesia, tapi sudah mendunia. Terbukti, tamu-tamu yang hadir bukan hanya dari seluruh Indonesia, tapi juga dari beberapa negara seperti, Malaysia, Singapura, dan lainnya.
“Sebagai Ketum DPP AAI Officium Nobile saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof Panji Gumilang dan seluruh civitas Ponpes Al-Zaytun yang begitu terbuka dalam menerima perbedaan, tanpa melihat latar belakang seseorang. Itu sebenarnya hakikat hidup berbangsa dan bernegara. Bukan membangun sekat-sekat berdasarkan SARA, tapi justru melebur dan bersatu membangun bangsa dan negara ini,” tukasnya.
Palmer juga meminta para alumni Ponpes Al-Zaytun untuk bisa menjadi duta-duta perdamaian dan persatuan bangsa di manapun berada. “Para alumni harus menjadi embrio-embrio yang bisa menyehatkan lingkungan, di manapun kalian tinggal,” serunya. (RN)
Be the first to comment