PKPA Gandeng FH Unpad, AAI Officium Nobile Ajak Calon Advokat Junjung Tinggi Etika Profesi

Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Advokat Indonesia (DPP AAI) Officium Nobile, bekerja sama Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, Bandung mengadakan PKPA, di Auditorium Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja, Jl. Dipatiukur No. 35, Lebakgede, Coblong, Kota Bandung, Jumat, 7 Juli 2023

Jakarta, innews.co.id – Untuk menjadi seorang advokat, tidak cukup hanya menguasai keilmuan saja, tapi juga menjunjung tinggi etika profesi dan integritas dalam berorganisasi.

Hal tersebut dikatakan Dr. Palmer Situmorang Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Advokat Indonesia (DPP AAI) Officium Nobile, saat membuka pendidikan khusus profesi advokat (PKPA) bekerja sama dengan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, Bandung, di Auditorium Perpustakaan Mochtar Kusumaatmadja, Jl. Dipatiukur No. 35, Lebakgede, Coblong, Kota Bandung, Jumat, 7 Juli 2023.

Dr. Palmer Situmorang Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Advokat Indonesia (DPP AAI) Officium Nobile bersama Dekan Fakultas Hukum Unpad Bandung, Dr. Idris

Menurutnya, dengan selalu menjunjung tinggi etika profesi, maka seorang advokat akan benar-benar mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik serta terhindar dari potensi-potensi masalah.

“Advokat adalah profesi yang terhormat dan mulia (officium nobile). Untuk itu, harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Bekerja dengan tidak menghalalkan secara cara, tapi berusaha memberikan advokasi hukum dengan jujur dan bertanggung jawab,” ujar Palmer dihadapan sekitar 40-an peserta PKPA.

Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Unpad Bandung, Dr. Idris, mengapresiasi kerja sama dengan AAI Officium Nobile. “Kami menyambut baik penyelenggaraan PKPA bekerja sama dengan AAI Officium Nobile. Kita berharap kedepannya, kerja sama bisa berlanjut dan para calon-calon advokat bisa diberi pembekalan sehingga bisa benar-benar siap menghadapi dunia kerja,” imbuhnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum DPP AAI Officium Nobile Darwin Aritonang yang juga hadir pada kesempatan itu berharap, para calon-calon advokat bisa mempertajam keilmuan dan intuisi sebagai seorang advokat. “Menjadi advokat butuh naluri dan intuisi sehingga mampu menelaah kasus per kasus secara detail yang muara bisa membantu para klien memperoleh hak-haknya di mata hukum dengan tepat,” tukasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan