Suhendra Asido: “Dibawah Kepemimpinan Otto Hasibuan, Peserta PKPA Peradi Dijamin Lulus Tanpa KKN”

Suhendra Asido Hutabarat Ketua DPC Peradi Jakarta Barat, di acara PKPA Peradi dan Universitas Bhayangkara

Jakarta, innews.co.id – Agar keanggotaan semakin banyak, seringkali organisasi advokat meluluskan peserta Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), meski dengan kualitas pas-pasan. Padahal, PKPA menjadi jembatan seorang sarjana umum yang berkeinginan menjadi advokat.

Tidak demikian bila menempuh PKPA di Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) dibawah kepemimpinan Prof Otto Hasibuan. “Kualitas menjadi prasyarat utama seseorang untuk lulus PKPA,” kata Suhendra Asido Hutabarat Ketua DPC Peradi Jakarta Barat, Selasa (14/12/2021).

Dia mengatakan, tidak ada korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) untuk lulus PKPA di Peradi pimpinan Prof Otto Hasibuan. “Kita pastikan seseorang lulus [PKPA] Peradi zero KKN,” tegasnya.

Menurutnya, Peradi di bawah Ketua Umum (Ketum) Otto Hasibuan sangat menjaga kualitas advokat agar nantinya tidak ada masyarakat pencari keadilan yang menjadi korban. “Untuk menjaga kualitas tersebut, pihaknya dalam setiap PKPA, termasuk dengan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Unbhara) yang sudah diadakan 17 kali tersebut, menghadirkan pengajar-pengajar profesional,” terang Ketua Umum Pusat Bantuan Hukum (PBH) Peradi ini.

Salah satunya, kata Asido, adalah Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Kepulauan Riau (PT Kepri), Roki Panjaitan. Menurutnya, para praktisi hingga penegak hukum profesional tersebut mau mengajar karena mengetahui bahwa Peradi sangat menjaga kualitas advokat.

Keyakinan tersebut diperkuat dengan amar putusan Mahkamah Agung (MA) yang menyatakan bahwa Peradi yang saat ini dipimpin Otto Hasibuan sebagai wadah tunggal organisasi advokat yang sah, mereka langsung mau mengajar. “Ini juga menjadi suatu kebanggaan bagi peserta PKPA Unbhara karena Peradi Jakarta Barat berkomitmen untuk menyelenggarakan PKPA yang berkualitas dengan pengajar-pengajar yang berkualitas,” ujarnya.

Asido juga mengakui, animo peserta untuk mengikuti PKPA DPC Peradi Jakbar dengan Unbhara XVII sangat tinggi, meski waktu pendaftarannya terbilang singkat. “Luar biasa, animo peserta PKPA Unbhara ini, mencapai itu 147 orang,” jelasnya bangga.

Asido yang juga dikenal sebagai advokat muda handal ini menuturkan, kualitas advokat merupakan keniscayan. Peradi sebagai pemegang amanat Undang-Undang Advokat Nomor 18 Tahun 2003, sangat berkomitmen untuk melaksanakannya.

“Peradi Jakarta Barat punya tanggung jawab karena banyaknya organisasi advokat yang bermunculan, dan menggelar PKPA juga. Padahal, PKPA mereka ini kebanyakan tidak berkualitas yang tentunya nanti yang menjadi korban adalah masyarakat pencari keadilan,” imbuhnya.

Diungkapkannya, dasar berbagai OA abal-abal menyelenggarakan PKPA adalah Surat Keputusan MA (SKMA) Nomor 073 Tahun 2015. Kondisi tersebut membuat Peradi Jakbar terus menjaga dan meningkatkan mutu PKPA.

“Peradi Jakarta Barat terpanggil untuk menyelenggarakan pendidikan berkualitas supaya jangan sampai ada korban-korban kalau calon advokatnya tidak berkualitas,” serunya.

Peradi, ungkap Asido, ingin ikut berpartisipasi dalam penegakan hukum, yakni dengan melahirkan advokat-advokat yang berkualitas dan berintegritas. Para calon advokat juga harus mengetahui putusan MA yang sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht) agar tidak salah memilih PKPA.

“Bahwa berdasarkan putusan MA, wadah tunggal organisasi advokat yang original itu adalah Peradi dan saat ini di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Otto Hasibuan,” bebernya lugas.

Asido juga mengapresiasi Unbhara yang telah secara rutin menjalin kerja sama dalam menyelenggarakan PKPA dengan Peradi Jakbar. Ia mengharapkan, kerja sama ini terus berlangsung untuk mencetak calon advokat-advokat handal.

“Kualitas yang ada semakin kita tingkatkan dan kepercayaan yang diberikan bisa kami jaga dan tentunya kami berharap masukan-masukan yang sekiranya semakin meningkatkan kualitas pendidikan ini,” ucapnya.

Dirinya berharap, para peserta PKPA nantinya bisa bergabung menjadi anggota DPC Peradi Jakbar setelah lulus pendidikan dan di sumpah menjadi advokat oleh pengadilan tinggi. “Di Jakarta Barat, banyak kegiatan yang dilakukan, meski kita baru dilantik 26 November lalu. Bahkan, sebelum dilantik pun kita sudah mengadakan banyak aktifitas. Ini yang menarik bagi yang suka berorganisasi,” ujarnya.

Prof Otto Hasibuan yang menutup PKPA DPC Peradi Jakbar-Unbhara XVII, mengaku bangga terhadap DPC Peradi Jakbar dibawah kepemimpinan Asido yang telah menggelar banyak kegiatan. “Saya berharap peserta PKPA semua lulus dan segera menjadi rekan sejawat saya,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan