Jakarta, innews.co.id – Jelang Natal dan Tahun Baru, eskalasi kecelakaan lalu lintas (laka lantas) diprediksi akan meningkat, tak terkecuali di Nabire, Papua Tengah.
Beberapa faktor penyebabnya antara lain, curah hujan tinggi, kondisi geografis yang berangin, dan kebiasaan sebagian masyarakat yang mengonsumsi minuman keras secara berlebihan.
“Tentu kami sangat prihatin dengan tingginya angka laka lantas di Nabire di masa Nataru ini,” kata politisi Partai Golkar, Yance Mote, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Korban tidak hanya luka-luka, tapi banyak yang harus kehilangan nyawanya dengan sia-sia.
Dipaparkan, angka kecelakaan lalu lintas di Nabire mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Data Polres Nabire menyebutkan, pada 2024 terjadi 52 kasus, sementara di 2024 sebanyak 98 kasus.
Lalu, pada triwulan II-2025, telah terjadi 126 kasus laka lantas di lingkup Polda Papua Tengah. “Nyawa manusia mudah sekali hilangnya di jalan. Saya sangat prihatin sekali. Kepolisian harus mengambil langkah-langkah taktis dan strategis untuk mengatasi hal tersebut,” pinta pengusaha muda sukses ini.
Melihat maraknya kecelakaan maut di sekitaran Jalan Wonorejo sampai Meriam Pos Latantas Pertegas, Yance mengusulkan kepada Kapolda Papua Tengah untuk melakukan sweeping, baik pemakaian helm, surat-surat kendaraan, maupun kondisi pengendara.
“Terjadinya laka lantas hingga mengakibatkan korban meninggal cukup tinggi di wilayah tersebut. Karenanya harus dibereskan,” tukasnya.
Baginya, himbauan untuk tertib berlalu lintas saja tidak cukup. “Perlu ada aksi nyata dari polisi. Tidak bisa kita sebatas mengimbau masyarakat. Tidak akan digubris. Salah satu cara ya dengan melakukan sweeping,” imbuhnya.
Dirinya yakin, bila secara kontinu dilakukan sweeping, angka laka lantas akan turun drastis. Selain itu, ini merupakan bentuk upaya memasyarakatkan budaya tertib berlalu lintas. (RN)













































