Jakarta, innews.co.id – Akhir-akhir ini Partai Golkar banyak mendapat sorotan dari masyarakat. Munaslub Partai Golkar yang memunculkan Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum, menggantikan Airlangga Hartarto, melahirkan banyak analisis dari berbagai pihak.
Namun harus diingat, Golkar merupakan partai yang telah mengakar dan memiliki pondasi kuat di republik ini. Bahkan senior partai berlambang pohon beringin ini menyebutnya sebagai Partai TSM, tapi bukan terstruktur, sistematif, dan massif, seperti istulah yang banyak muncul akhir-akhir ini, melainkan terbuka, struktural, dan modern.
“Golkar itu partai TSM (terbuka, struktural, dan modern). Itu ciri khasnya yang membuat partai ini begitu dicintai oleh rakyat Indonesia,” kata Senior Partai Golkar, Capt. Dr. Anthon Sihombing, MM., M.Mar., kepada innews, di Jakarta, Senin (2/8/2024).
Menurutnya, kekhasan Golkar sebagai partai terbuka dan modern nampak dari pergantian pucuk pimpinan, di mana selalu muncul sosok yang energik dan memiliki kemampuan hebat dalam memimpin partai sebesar ini.
Anthon mencontohkan terpilihnya Bahlil. Menurutnya, Bahlil adalah kader Golkar murni dan pernah memegang sejumlah jabatan di partai tersebut, seperti Bendahara dan pernah ikut kontestasi pemilihan Ketum AMPI. “Jadi, tidak ada alasan untuk mengatakan Bahlil bukan kader Golkar,” tegasnya.
Karena itu, Anthon meminta para senior maupun kader Golkar untuk menyudahi koar-koar di luaran. “Kalau mungkin ada yang kurang pas, mari kita bahas di internal. Tidak perlu harus bergema keluar,” pintanya.
Terpilihnya Bahlil, lanjut Anthon, merupakan bukti suksesnya pengkaderan di Golkar. “Bahlil ini kan masuk kelompok muda. Dengan dia terpilih, maka akan semakin banyak Gen-Z yang bisa masuk Golkar. Keberhasilan Golkar menjadi runner-up pada Pemilu 2024 juga ditentukan oleh Gen-Z,” tukasnya.
Dirinya mengajak semua kader Golkar untuk memberi kesempatan kepada Bahlil untuk membangun partai ini hingga menjadi pemenang pada Pemilu 2029. Meski rencananya ‘Kabinet Bahlil’ di Golkar akan lebih slim (ramping), Anthon tidak khawatir. “Saya yakin para senior dan kader-kader yang unggul pasti akan tetap cinta mendukung Golkar meski tidak masuk dalam struktur kepengurusan. Itulah bedanya Golkar dibanding partai-partai lain,” imbuhnya.
Anthon juga meminta para senior dan kader Golkar untuk bersama-sama mendukung kepemimpinan Bahlil. “Kita harus memberi contoh kepada masyarakat bahwa partai ini tidak pernah kekurangan kader dan orang-orang yang hebat,” serunya.
Dirinya mengaku bangga menjadi kader Golkar. “Golkar itu milik rakyat Indonesia, bukan segelintir orang saja. Karena itu, meski banyak kader Golkar bikin partai lain, bahkan sukses, kami tidak bersungut-sungut. Justru kami bangga bahwa Golkar sudah memberi kontribusi positif dan menjadi lumbung bagi lahirnya pemimpin-pemimpin di republik ini,” terangnya. (RN)
Be the first to comment