Jakarta, innews.co.id – Perempuan Indonesia harus memberi kontribusi positif, baik ditengah keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Itu juga menjadi makna dari perjuangan Raden Ajeng Kartini.
Peringatan Hari Kartini dilakukan secara meriah oleh Perempuan Khonghucu Indonesia (Perkhin) melalui kegiatan Jalan Sehat, baik di tingkat pusat sampai ke daerah-daerah.

Perkhin Pusat bekerja sama dengan Perkhin Jawa Barat dan Banten, memusatkan kegiatan ‘Semarak Jalan Sehat’ yang diikuti sekitar 540 peserta dari 31 Perkhin, di Sekolah Bina Kebajikan, Cibinong, Gunung Sindur, Jumat (18/4/2025).
Menempuh jarak 5 kilometer, para peserta nampak begitu ceria dan penuh semangat sejak pelepasan bendera start yang dilakukan oleh Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Xs. Budi Santoso Tanuwibowo bersama Ketum Perkhin Suryani, Kepala Desa Cibinong Heri Mulyadi, dan jajaran pengurus Matakin dan Perkhin.

Selain dihadiri langsung oleh Ketum Matakin, tampak hadir Suhendi (Wakil Ketua Bidang Hukum), Ws. Yudi Brata dan Js. Suparman (Wakil Sekretaris Kerohanian). Sementara dari Perkhin turut hadir, Suryani (Ketum Perkhin Pusat), dr. Suryaningsih (Pengawas), Js. Herlianty Widagdodan, Nila Kumala (Senior Perkhin), dan jajaran pengurus lainnya. Juga Ketua Yayasan Bina Kebajikan Kwa Lanmoy.
Mengusung tema “Kartini Inspirasi Bagi Perempuan Masa Kini”, lomba berlangsung semarak dan penuh keguyuban. Tampil sebagai pemenang, Perkhin Gunungsindur (Juara I), Cogreg (Juara II), Segar (Juara III), Citeureup (Harapan I), Rumpin (Harapan II), dan Segar (Harapan III). Para pemenang mendapatkan hadiah uang tunai dan piagam.

Usai lomba, para peserta disuguhkan penarikan doorprize yang menyediakan beragam hadiah menarik, mulai dari sepeda, televisi, air fryer, kompor gas, dan lainnya.
Kartini sumber inspirasi
“Kegiatan ini merupakan bentuk peringatan kepada pejuang kaum perempuan Indonesia, R.A. Kartini yang telah memperjuangkan emansipasi perempuan melalui pendidikan , kesetaraan gender, hak-hak perempuan dan keadilan sosial pada zamannya,” kata Suryani Ketua Umum Perkhin, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Sabtu (19/4/2025).
Baginya, perjuangan yang dilakukan Kartini menjadi inspirasi, khususnya bagi perempuan Khonghucu pada saat ini.

Mengutip tulisan Kartini, Ketum Perkhin berujar, “Kami bisa menjadi manusia seutuhnya tanpa berhenti menjadi perempuan seutuhnya”.
Menurutnya, kalimat tersebut menegaskan bahwa perempuan tidak perlu mengorbankan identitas perempuan mereka untuk mencapai kemajuan pribadi dan sosial, melainkan bisa menjadi manusia seutuhnya sambil tetap mempertahankan peran dan nilai-nilai sebagai perempuan.

Dia menambahkan, menjadi manusia sepenuhnya, perempuan bisa mengembangkan diri dengan segala potensi yang dimiliki. “Menjadi perempuan tidak menjadi penghalang untuk mendapatkan pendidikan, berkarir, berorganisasi, berpolitik, dan kesempatan lain yang dapat kita raih,” imbuh Suryani.
Lebih jauh dia mengatakan, peran yang harus dijalani sebagai perempuan di lingkungan keluarga dapat melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai ibu, anak, dan istri. Sementara di masyarakat dapat berkontribusi dalam kegiatan sosial.

Suryani mengajak perempuan Indonesia untuk dapat mencintai dan menghargai diri sendiri. Tak hanya itu, lanjutnya, perempuan harus secara aktif menghasilkan karya-karya nyata, bukan hanya sekedar wacana atau hanya menjadi komentator di setiap karya orang lain.
“Perempuan Indonesia harus berani menyatakan pendapat dan bersuara, terlebih untuk kebaikan dan kebenaran. Tunjukan bahwa perempuan dapat membawa perubahan yang positif, baik dalam keluarga, masyarakat, nusa dan bangsa,” pungkasnya. (RN)