
Jakarta, innew.co.id – Sekolah Tinggi Teologia INTI yang berada di Bandung, Jawa Barat, meluruskan pemberitaan di sebuah media online yang mengatakan, sekolah yang didirikan pada 4 Februari 1991 itu belum terakreditasi.
Guna meluruskan berita menyesatkan tersebut, secara khusus STT INTI menggelar jumpa pers di Media Center PGI, Jakarta, Selasa (30/7/2024). Tampak hadir Deddy Madong SH., MA., Wakil Ketua Yayasan STT INTI Bandung, Pdt. Dr Amos Sukamto STT INTI Bandung, Pdt. Ir. Yusak Toto MA., Ketua Majelis Apostolik Sinode GKPB MDC, dan Dr. Antonius Natan (Pengurus BMPTKKI).
“STT INTI sudah terakreditasi oleh BAN PT dengan nomor akreditasi Nomor 3342/SK/BAN-PT/Ak.Ppj/S/VIII/2023 berlaku sampai 6 September 2028,” kata Deddy Madong.
Karena itu, pihaknya merasa perlu meluruskan pemberitaan di beberapa media online. “Itu pemberitaan yang menyesatkan. Kami sudah melakukan investigasi juga terhadap pihak-pihak yang memberitakan. Kami berharap pemberitaan tersebut di take down karena tidak memiliki kebenaran,” tegas Deddy.
Sementara itu, Antonius Natan menambahkan, STT INTI merupakan perguruan tinggi teologi nasional yang sampai saat ini telah menghasilkan banyak pelayan Tuhan yang diakui dan kompeten dalam ilmu kepemimpinan, perintisan jemaat dan penggembalaan gereja.
Selama ini, lanjut Antonius, pendidikan di STT INTI Bandung sangat memperhatikan kualitas akademis yang berbobot tinggi. Tak kalah pentingnya juga statusnya mengikuti regulasi pemerintah yang berlaku.
Bahkan, lanjut Deddy, STT INTI akan melaksanakan wisuda pada bulan Agustus yang akan datang. Pada minggu yang lalu semua ijazah calon wisudawan tersebut telah memperoleh nomor ijazah nasional dari PD DIKTI.
“Itu sudah menunjukkan bahwa STT INTI sudah terakreditasi. Namun melalui pemberitaan dari media, seperti yang diberitakan dalam media online tersebut seolah STT INTI belum terakreditasi. Jelas hal tersebut tidak benar,” tegasnya.
Apa yang diberitakan tersebut sudah mencemarkan nama baik STT INTI. “Kami sejauh ini akan menggunakan hak jawab. Sekaligus mengingatkan agar media-media yang menulis tidak benar tersebut bisa insaf dan mengkonfirmasi lebih dulu sebelum menaikkan sebuah berita,” tandasnya. (RN)
Be the first to comment