Ketum KADIN DKI Buka-bukaan Soal Target Pertumbuhan Ekonomi 8%

Ketua Umum KADIN DK Jakarta yang juga pengusaha sukses Diana Dewi

Jakarta, innews.co.id – Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%. Dengan target tersebut dirinya yakin Indonesia akan masuk jajaran negara-negara maju di dunia. Realistiskah target tersebut?

“Sejak reformasi, Indonesia belum pernah mencapai pertumbuhan ekonomi 7%, apalagi 8%,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi DKI Jakarta, kepada innews, di Jakarta, Sabtu (26/10/2024).

Namun, bukan berarti mustahil dicapai, melainkan butuh kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, pengusaha dan masyarakat.

“Target pertumbuhan ekonomi 8% tampak ambisius. Realisasi target ini bergantung pada upaya nyata pemerintah dalam membangun kepercayaan publik, menciptakan kepastian hukum, menarik investasi, serta melakukan reformasi struktural yang diperlukan,” urai Diana.

Diana menilai, syarat utama untuk mencapai pertumbuhan tinggi adalah menciptakan ekspektasi positif dari publik. “Ketika masyarakat memiliki keyakinan terhadap arah kebijakan pemerintah, pelaku ekonomi akan lebih termotivasi untuk berkontribusi mendorong perekonomian. Di sisi lain, pemerintah juga harus memastikan kebijakannya bersifat ekspansif dan efektif, sehingga output ekonomi dapat meningkat secara agregat,” ujar pengusaha sukses yang dikenal concern terhadap pertumbuhan UMKM ini.

Sejumlah tantangan tentu akan dihadapi antara lain: kondisi sosial-politik, munculnya krisis kepercayaan dari masyarakat terhadap pemerintah, kondisi geopolitik global, penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi, membuka lapangan kerja dan memasukkan investasi secara massif.

“Kami yakin pemerintahan Pak Prabowo dan Pak Gibran akan bekerja keras merealisasikan hal tersebut. Kami dari KADIN tentu akan siap membantu dan bermitra dengan pemerintah baik di pusat maupun daerah-daerah,” seru CEO Suri Nusantara Jaya Group ini.

Tingkatkan daya beli

Saat ini saja, daya beli masyarakat masih lemah. Hal ini diperparah dengan gelombang PHK yang masih massif dan banyaknya perusahaan pailit. Dikhawatirkan bila ini dibiarkan, maka Indonesia akan merosot dari posisi middle trap income ke poor trap income.

Untuk itu, lanjut Founder Toko Daging Nusantara ini, beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain: Menekan harga jual barang-barang, utamanya kebutuhan pokok; Melakukan penguatan terhadap produk-produk dalam negeri; Mengeliminir kebijakan-kebijakan yang memberatkan masyarakat dan kalangan pengusaha, seperti kenaikan pajak dan pengenaan pajak lain-lain. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan