Jakarta, innews.co.id – Rapat Anggota Tahunan Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (RAT AKPI) 2025, memiliki nilai strategis untuk mendorong kemajuan organisasi kurator tertua di Indonesia ini.
Selain wahana konsolidasi, RAT juga akan memilih pemimpin AKPI periode 2025-2028. Meski belum secara resmi dibuka pendaftaran, namun banyak beredar 4 kandidat yang muncul.

Salah satu kandidat yang bukan saja mumpuni, tapi juga memperoleh dukungan signifikan dari para anggota adalah Trio Jimmy Simanjuntak, Resha Agriansyah, dan Daniel Alfredo (Edo) atau biasa disingkat JRE.
Ketiganya bukan saja smart, tapi telah well prepare sejak jauh-jauh hari. Mereka pun telah menginisiasi berbagai kegiatan yang diselaraskan dengan program kerja yang bakal dijalankan bila terpilih kelak.
“Kami menyambut baik keikutsertaan JRE dalam konstestasi nanti. Banyak kurator menilai mereka bertiga sosok yang mumpuni,” kata Sulaiman Syamsuddin, Koordinator Wilayah AKPI Makassar, kepada innews, Senin (14/7/2025).
Dirinya menilai, banyak kurator sudah merasakan gaya kepemimpinan Jimmy Simanjuntak, yang kali ini bakal berkolaborasi dengan Resha Agriansyah (calon Sekjen), sosok yang dikenal aktif mengedukasi, memiliki kemampuan manajerial, serta bakal mampu membawa AKPI lebih eksis baik secara internal maupun eksternal. Kian paripurna dengan kehadiran Edo, di mana ketiganya akan membawa AKPI lebih solid lagi.

Menurut Sulaiman, keberadaan Sekjen dalam sebuah organisasi, termasuk AKPI, sangatlah penting dan sentral. Karena selain berjibaku mengurus internal menyangkut sumber daya anggota, juga berperan dalam memberi penguatan eksternal. Misal, menjalin kemitraan dengan para stakeholder serta memberi perlindungan bagi anggota yang mengalami kriminalisasi.
“Saya lihat, sosok Resha sangat tepat di posisi tersebut. Beliau memiliki pengalaman sebagai Wakil Sekjen pada kepengurusan saat ini. Juga dikenal luas oleh para kurator se-Indonesia. Dan terpenting, beliau punya hati untuk memberikan pengabdian tulus bagi AKPI,” tukasnya.
Sulaiman yakin, Resha bisa menjadi pemersatu rekan-rekan di daerah. Hal tersebut sudah dibuktikan melalui tim sepakbola miliknya RAP FC dan Resha Agriansyah Learning Center (RALC), di mana banyak kurator dari berbagai daerah bergabung.
Jaga netralitas
Sulaiman menekankan pentingnya sikap netral dari Panitia RAT sebagai penyelenggara. “Panitia RAT harus mengedepankan netralitas, meski secara pribadi ada dukungan-dukungan terhadap calon tertentu. Sukses tidaknya RAT ini bergantung dari kesiapan panitia. Jika ini diabaikan, maka agenda-agenda RAT bisa saja tidak jalan,” tukasnya.
Dia berharap RAT AKPI 2025 bisa mendapatkan pemimpin yang betul-betul mau berkorban untuk mengurusi AKPI. Juga kedepan lebih mengoptimalkan peran wilayah, di mana selama ini dirasa hanya sebagai simbol bahwa AKPI punya pengurus di daerah. “Harusnya wilayah dapat dilibatkan, bahkan dijadikan motor penggerak, sehingga ‘mesin’ AKPI bisa benar-benar bekerja dan mendarat sampai ke anggota. Selama ini, wilayah jarang dilibatkan dalam agenda-agenda AKPI,” pungkasnya. (RN)










































