PGI-UKI Perkuat Komitmen Berantas Korupsi di Hakordia 2024

Talkshow dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia 2024 bertema "Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju", kerja sama PGI dengan Universitas Kristen Indonesia (UKI), di Auditorium Graha William Soeryadjaya, UKI, Cawang, Jakarta, Senin (9/12/2024)

Jakarta, innews.co.id – Korupsi merupakan tindakan yang tidak saja menunjukkan kebobrokan moral, tapi juga menciderai diri kita sebagai wujud gambar Allah.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom, dalam talkshow dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia 2024 bertema “Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju”, kerja sama PGI dengan Universitas Kristen Indonesia (UKI), di Auditorium Graha William Soeryadjaya, UKI, Cawang, Jakarta, Senin (9/12/2024).

Kepada para peserta, Pdt Gomar berpesan untuk hidup sederhana, jujur, bekerja keras, dan disiplin. “PGI selalu bekerja sama dengan KPK dalam upaya melawan korupsi,” tegasnya.

Narasumber lain, Wakil Ketua KPK RI, Johanis Tanak menjelaskan bahwa KPK merupakan lembaga independen yang tidak berada di bawah presiden.

Ketum PGI Pdt Gomar Gultom menandatangani deklarasi anti korupsi

“KPK memiliki strategi pemberantasan korupsi dengan trisula yakni, penindakan, pencegahan dan pendidikan. Pencegahan penting dilakukan melalui pendidikan jangka pendek, menengah dan panjang. Kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperbaiki sistem administrasi di pemerintah daerah,” jelasnya.

Kepada para mahasiswa, Johanis berpesan untuk meningkatkan semangat tidak melakukan korupsi. “Mahasiswa dapat bersikap jujur dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan menularkan ke masyarakat Indonesia,” serunya.

Sementara itu, Akademisi FH UKI, Dr. Tomson Situmeang, menegaskan bahwa korupsi merupakan sesuatu yang busuk, jahat, dan merusak.

“Perbuatan korupsi menyangkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian. Juga terkait faktor ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasan jabatan,” bebernya.

Dari sisi eksternal, lanjutnya, korupsi bisa disebabkan lemahnya pengendalian dan pengawasan dalam organisasi.

Para peserta talkshow memperingati Hakordia 2024

Sementara faktor internal penyebab korupsi antara lain adanya sikap rakus terhadap hal-hal yang bersifat kebendaan tanpa memperhitungkan mana yang halal dan haram. Gaya hidup konsumtif dan seseorang yang mempunyai moral lemah cenderung mudah tergoda untuk melakukan tindakan korupsi.

“Perilaku koruptif bisa saja disebabkan karena adanya kekosongan peran dari masyarakat seperti peran keluarga. Oleh karena itu, penting untuk ikut melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi korupsi,” tukasnya.

Tomson menekankan pentingnya memiliki sikap integritas yang berdasar nilai-nilai Pancasila. “Cukupkan hidup dengan apa yang kalian miliki,” imbuhnya.

Sebagai bentuk komitmen ikut memerangi korupsi, baik narasumber maupun peserta menandatangani poster Deklarasi Hari Anti Korupsi Sedunia yang dibentangkan. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan