
Jakarta, innews.co.id – Kecintaannya berorganisasi sudah nampak sejak dulu. Saat mengenyam pendidikan di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, dirinya pernah menjadi Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Undip periode 1999-2000, yang dilanjutkan menjadi Ketua Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT) Undip (2000-2001).
Sebelumnya, Asep Ridwan, SH., MH., sudah aktif sebagai Pengurus pada Koordinator Kegiatan Islam (KKI) di era 1997-1998. Pun pernah menjadi Reporter di Koran Kampus Undip Manunggal (1996-1997).
Tak berhenti sampai disitu, setelah lulus, Mahasiswa Berpretasi FH Undip tahun 2000 ini meneruskan kiprah berorganisasinya di Ikatan Alumni (IKA) FH Undip. Ditengah kesibukannya sebagai Partner pada Kantor Hukum Assegaf & Partners, Asep selalu menyediakan waktu untuk mengurus organisasi. Kedekatannya dengan para senior membuat pria low profile ini mudah menuangkan gagasan dan berkolaborasi demi kemaslahatan almamater tercintanya.

Melihat sepak terjangnya yang begitu dinamis, banyak alumni mendorongnya untuk ikut kontestasi sebagai Calon Ketua Umum pada Musyawarah Nasional ke-3 IKA FH Undip tahun 2025, yang rencananya akan diadakan di Semarang, 16 Februari ini.
“Benar, banyak rekan-rekan alumni, terutama yang junior mendorong saya untuk maju sebagai Calon Ketua Umum IKA FH Undip. Tentu bagi saya ini suatu kehormatan besar,” kata Asep, kepada innews, di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Kian hari dukungan semakin meluas. Setelah berdiskusi dengan belahan jiwanya, Asep pun mantap memutuskan untuk ikut kontestasi. “Setelah mendapat restu dari istri dan melihat dukungan semakin banyak, saya pun tekad bulat untuk maju,” yakinnya.

Niat tulusnya untuk maju dilatarbelakangi komitmen untuk memajukan IKA FH Undip. “Selama ini sudah berjalan baik, hanya saja saya rindu agar wadah alumni ini bisa lebih terasa dampaknya, baik kepada junior, rekan-rekan sesama alumni, kampus, serta bangsa dan negara,” seru Asep yang sudah malang melintang di IKA FH Undip ini.
Berdampak luas
Dirinya memahami kuatnya dorongan dari bawah tentu menghendaki agar organisasi ini makin greget dan berdampak. “Wadah alumni itu memang menjadi tempat silahturahmi dalam keguyuban. Hanya saja, rasanya tidak itu saja. Kita bisa menggunakan wadah ini untuk memberi manfaat yang lebih luas lagi,” cetus Ketua Umum Indonesian Competition Lawyers Association (ICLA) ini.

Dicontohkan, sejak lama terutama di masa Covid-19, dirinya kerap melakukan coaching dan mentoring adik-adik mahasiswa yang ingin melakukan riset atau mau ikut lomba. Begitu juga, para fresh graduate banyak yang meminta agar para alumni bisa memperlengkapi mereka sehingga lebih confidence untuk masuk dunia kerja. “Berangkat dari situ saya melihat sepertinya itu sudah menjadi kebutuhan ‘primer’, utamanya mereka yang masih kuliah ataupun yang baru lulus,” tukasnya.
Dikatakan, apa yang diperoleh di kampus tidak selalu match dengan kebutuhan dan persaingan ketika masuk dunia kerja. “Secara keilmuan mungkin sudah oke, tapi ketika terjun ke dunia kerja tidak selalu related dengan realitas yang ada. Dengan begitu, mereka masih butuh digembleng lebih dalam lagi. Sementara pada banyak kampus, banyak fresh graduate-nya lebih siap karena ada campur tangan dari para alumni untuk mempersiapkan mereka,” urai Pengurus DPD IKA Undip DKI Jakarta periode 2023-2028 ini.
Disinilah, sambung Asep, peran alumni sangat besar. Hal tersebut juga yang mendorongnya ingin berkontribusi lebih lagi dalam IKA FH Undip. “Bila dipercaya, tentu saya telah menyiapkan rancangan program yang termaktub dalam visinya “Menjadi IKA FH Undip Sebagai Tempat Bersama Untuk Pengembangan Karir, Forum Silahturahmi, Sinergi, dan Kolaborasi Antar Sesama Alumni”.
“Insya Allah, dengan visi tersebut, maka para alumni secara aktif bisa ambil bagian dan menorehkan perannya dalam membangun almamater tercinta,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment