
Jakarta, innews.co.id – Peluang investasi di 2025 masih terbuka ditengah berbagai tantangan yang dihadapi, baik secara nasional maupun internasional.
“Kami sebagai pengusaha optimis tahun depan investasi tetap akan masuk, meski dengan sejumlah tantangan, mulai dari kenaikan PPN 12%, UMP yang dipatok 6,5%, kenaikan opsen pajak, dan kebijakan-kebijakan lain yang berpotensi memberatkan investor,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi DKI Jakarta Diana Dewi, dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Dirinya yakin, investor asing tetap akan melihat Indonesia sebagai surganya investasi. Apalagi didukung upaya diplomasi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan menemui sejumlah pemimpin negara. Semua itu untuk menanamkan kepercayaan bahwa berinvestasi di Indonesia tetap aman.
Demikian halnya dengan investor domestik, Diana yakin pada dasarnya sebagai pebisnis tentu ingin usahanya terus berkembang. Disinilah perlu kerjasama dengan pemerintah untuk bagaimana mendorong pengusaha-pengusaha lokal tumbuh dan berkembang. Salah satunya dengan menerapkan regulasi yang pasti tidak tumpang tindih. Juga memberikan rasa aman untuk berusaha serta menghilangkan segala bentuk pungutan liar (pungli).
“Menurut saya, pemerintah harus mendorong agar ruang-ruang investasi atau proyek-proyek bisa dikerjakan oleh pengusaha-pengusaha lokal. ‘Kue’ pembangunan itu harusnya mengutamakan pengusaha-pengusaha domestik. Kalaupun harus pihak luar yang mengerjakan selalu harus didampingi dengan perusahaan lokal sehingga terjadi transformasi knowledge dan technology,” jelasnya.
Seperti diketahui, data Kementerian Investasi/BKPM menyebutkan, realisasi investasi di Indonesia pada Triwulan II 2024 mencapai Rp 428,4 triliun. Dari total investasi tersebut, sekitar 50,7% atau Rp 217,3 triliun merupakan investasi asing dan investasi dalam negeri berjumlah Rp 211,1 triliun.
“Kita berharap investasi di tahun 2025 berjalan baik sehingga stabilitas ekonomi tetap terjaga ditengah fluktuasi ketidakpastian perekonomian global,” tukasnya. (RN)
Be the first to comment