
Jakarta, innews.co.id – Banjir kiriman yang melanda Jakarta dan daerah sekitarnya, bukan saja meluluhlantakkan harta benda warga, tapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar. Bahkan, di sejumlah tempat ada korban jiwa.
“Ditaksir kerugian ekonomi akibat banjir besar di Maret 2025 ini mencapai Rp 5 triliun,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta, Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Selain ekonomi, kata Diana, warga juga jadi mudah terserang berbagai penyakit.

Menurut Diana, banjir mengakibatkan ribuan toko ritel harus tutup dan sejumlah tempat usaha harus meliburkan pekerjanya. Akibatnya, kinerja perusahaan terganggu karena pekerjanya harus libur. Belum lagi dampak kemacetan akibat akses jalan yang macet di sekitar lokasi banjir.
“Saat ini, yang paling utama adalah menyelamatkan warga dan melakukan pembersihan di sejumlah lokasi yang terkena banjir, sehingga warga bisa kembali ke rumahnya,” ujar Founder Toko Daging Nusantara ini.
Diana bersyukur, baik Pemerintah Provinsi Jakarta maupun Pemerintah Pusat bergerak cepat dan turun ke lokasi banjir. Itu menunjukkan empati yang tinggi serta upaya kuat untuk menyelamatkan warga.
Mitigasi bencana
Diana menilai, ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah untuk menangani persoalan tersebut. Di antaranya:
1. Meningkatkan kapasitas dan efisiensi sistem drainase yang ada, serta membangun sistem drainase baru di wilayah-wilayah yang rawan banjir.
2. Melakukan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang efektif.
3. Mengembangkan sistem peringatan dini yang efektif untuk memberikan peringatan kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya banjir.
4. Mengelola limbah sampah dengan baik.
5. Mengembangkan rencana kontinjensi yang efektif untuk menghadapi banjir, termasuk rencana evakuasi, rencana penanganan korban, dan rencana pemulihan.
6. Membangun infrastruktur anti-banjir seperti tanggul, pintu air, dan pompa untuk mengurangi risiko banjir. Juga pemeliharaan infrastruktur penampungan air, seperti waduk, embung, dan situ.
7. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko banjir dan pentingnya mitigasi banjir.
8. Penanaman pohon dan penghijauan di lahan terbuka dapat membantu menyerap air dan mencegah banjir.
9. Meningkatkan kerjasama dengan daerah-daerah di sekitar Jakarta.
“Saya yakin, bila hal tersebut secara konsisten dijalankan dengan melibatkan seluruh komponen bangsa maka masalah banjir bisa semakin diminimalisir,” tukas CEO Suri Nusantara Jaya Group ini. (RN)
Be the first to comment