Ketum KADIN DKI Minta Pemerintah Carikan Solusi Bagi Peternak Sapi Lokal

Ketua Umum KADIN DKI Jakarta, Diana Dewi

Jakarta, innews.co.id – Kondisi peternak sapi lokal di Indonesia masih mengenaskan. Pasalnya, 80 persen kebutuhan susu nasional masih impor.

“Saat ini, peternak lokal kita masih menghadapi persaingan yang tidak seimbang akibat tingginya impor susu dengan harga yang murah,” ungkap Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Sabtu (30/11/2024).

Menurutnya, dengan ketergantungan yang masih mencapai 80 persen, kita perlu fokus pada solusi untuk mendorong produksi lokal. Seperti peningkatan akses peternak terhadap teknologi, pelatihan praktis yang mendukung produktivitas, serta kebijakam yang berpihak pada para peternak.

Dengan begitu, kata Diana, kebutuhan susu nasional kita bisa terpenuhi secara mandiri. Selain itu, peternak lebih sejahtera dan susu lokal mampu bersaing dengan produk impor.

Seperti diketahui, kebutuhan susu nasional di Indonesia mencapai 4,7 juta ton per tahun. Sementara itu, produksi susu segar dalam negeri (SSDN) hanya mampu memenuhi 19% kebutuhan susu nasional. Sisanya, kebutuhan susu nasional dipenuhi melalui impor.

Apalagi pada 2025 nanti ada program susu gratis secara bertahap sekitar 20 persen. Untuk memenuhi kebutuhan itu, Kementerian Pertanian merencanakan mengimpor 2,15 juta sapi perah dari Australia, Selandia Baru, Brasil, dan Amerika Serikat.

“Kami berharap pemerintah bisa mencarikan solusi terbaik bagi nasib peternak sapi penghasil susu lokal agar mereka bisa hidup lebih sejahtera lagi. Bagaimana agar susu yang dihasilkan bisa ditampung dan untuk selanjutnya didistribusikan secara nasional,” tukasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan