
Jakarta, innews.co.id – Perayaan Tahun Baru Imlek memiliki manfaat besar dalam upaya meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap keanekaragaman agama. Juga mempromosikan kerukunan dan toleransi antar-umat beragama serta mengajarkan nilai-nilai multikultural dan pengembangan karakter pada generasi muda.
Hal tersebut dikatakan Dq. Suryani Ketua Umum DPP Perempuan Khonghucu Indonesia (PERKHIN), dalam keterangan persnya jelang Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, di Jakarta, Minggu (26/1/2025).
“Perayaan Tahun Baru Imlek menjadi sarana untuk mempromosikan nilai-nilai kebersamaan, toleransi, saling menghormati, saling menghargai dan menjadi momentum untuk memperkuat kerukunan dan keharmonisan antar-umat beragama,” kata Suryani.
Bagi umat Khonghucu, Tahun Baru Imlek merupakan hari raya keagamaan, karena dalam menyambut Tahun Baru Imlek ada bebarapa rangkaian ibadah yang dilakukan dalam tatanan agama Khonghucu, antara lain:
Tanggal 24 bulan 12: Hari persaudaraan/Er Si Sheng An, di mana saatnya umat Khonghucu berbagi untuk saudara-saudara yang kurang mampu.
Sehari menjelang Perayaan Imlek dilaksanakan sembahyangan Zhusi atau sembahyang leluhur yang dilakukan di rumah, di mana pada malam menjelang tahun baru dilaksanakan sembahyang tutup tahun, sembahyang ucap syukur kepada Tuhan atas perjalanan tahun 2575 Kongzili yang telah dilalui.
Tanggal 1 bulan ke-1: kembali dilaksanakan sembahyang kepada Tuhan, memohon di tahun 2576 Kongzili dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik lagi.
Tanggal 8 menjelang 9 bulan ke-1: persembahyangan Jing Tian Gong/King Ti Kong.
Tanggal 15 bulan ke-1: sembahyang Yuan Xiao/Cap Gomeh.
Ketum PERKHIN berharap Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, di tahun ular kayu ini terus dapat memperbaharui diri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
“Selalu menanamkan sikap kepedulian dan semangat kebersamaan dalam menjaga keharmonisan. Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, semoga segala harapan bisa tercapai,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment