Jakarta, innews.co.id – Pengendalian diri dan kebijaksaan merupakan komponen penting dalam mewujudkan perdamaian dan tatanan kehidupan yang lebih baik lagi.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Dr. H. Serian Wijatno, yang selaras dengan tema Peringatan Waisak 2025 yakni, “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia”.
Menurut Serian, peringatan Waisak menjadi momentum untuk meningkatkan kerja sama dan gotong royong antarumat beragama dan komponen bangsa dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 yang dimotori oleh generasi muda.
Baginya, dengan memahami dan merayakan perbedaan, kita dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan berdaya saing global, sehingga generasi muda akan mampu menjadi penentu kemajuan Indonesia di masa depan.
“Penting untuk membekali mereka dengan kemampuan pengendalian diri, kebijaksanaan, dan kepekaan global untuk menghadapi tantangan masa depan. Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai seperti kesadaran keberagaman, pengendalian diri, dan kebijaksanaan, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju, mandiri, dan berdaulat pada tahun 2045,” yakin Serian dalam keterangan persnya, di Jakarta, Minggu (11/5/2025).
Lebih jauh Wakil Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) ini mengatakan, melalui tema Hari Waisak 2025 ini, kita diajak untuk memahami dan merayakan perbedaan sebagai kekuatan dalam mencapai tujuan bersama dengan menanamkan nilai-nilai Buddha seperti pengendalian diri dan kebijaksanaan yang dapat membantu individu menjadi lebih bijak dan efektif dalam berkontribusi pada pembangunan bangsa.
“Generasi muda Indonesia yang akan memimpin negara pada tahun 2045 perlu dibekali dengan kemampuan pengendalian diri dan kebijaksanaan untuk menghadapi tantangan global,” tutur Ketua Dewan Pakar Formas ini.
Serian juga mengingatkan bahwa banyak pesan Buddha yang masih relevan hingga saat ini antara lain, pemahaman bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak kekal dan terus berubah, sehingga kita tidak perlu terlalu terikat pada hal-hal duniawi.
“Mari terus menunjukkan rasa kasih sayang dan kepedulian terhadap semua makhluk hidup tanpa membeda-bedakan serta mengembangkan kemampuan diri sendiri untuk mencapai kebahagiaan dan pembebasan, bukan hanya mengandalkan orang lain,” serunya.
Dia meyakini, dengan memahami dan mengamalkan ajaran Buddha, setiap orang dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, damai, dan berdaya saing global.
Secara khusus, Serian menyampaikan, “Selamat Hari Raya Waisak kepada umat Buddha yang merayakannya. “Pada peringatan Waisak tahun ini, mari kita berkomitmen untuk menjaga keharmonisan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan kita,” ajaknya. (RN)