Jakarta, innews.co.id – Kesejajaran perempuan dan laki-laki yang semakin nyata sekarang ini, tidak sertamerta menghilangkan kodratnya sebagai istri dan ibu yang mengurus rumah, suami, dan anak-anaknya.
“Keseimbangan dan keselarasan antara pekerjaan, kehidupan sosial, dan keluarga (utamanya tumbuh kembang anak-anak), menjadi keniscayaan suksesnya kehidupan seorang perempuan,” kata Ketua Umum Ikatan Alumni Kenotariatan Universitas Dipoengoro (Ikanot Undip), Otty Hari Chandra Ubayani, SH., Sp.N., MH., saat berbicara tentang Hari Kartini, Senin (21/4/2025).

Menurutnya, beban ganda perempuan tetap menjadi tantangan bagi kaum perempuan. “Kita tidak boleh mengabaikan keluarga hanya karena kesibukan di luar rumah. Apa yang menjadi kodrat kita sebagai perempuan harus tetap dijalankan,” seru Notaris/PPAT senior di Jakarta Selatan ini.
Dirinya bersyukur, zaman kini teknologi demikian maju sehingga memonitor anak-anak tidak terlalu sulit. Selain itu, keberadaan handphone memudahkan komunikasi.
Menurutnya, perempuan yang bekerja, berkarir, atau berbisnis, tidak saja dapat membantu perekonomian keluarga, tapi juga bentuk aktualisasi diri dan menambah wawasan.
Otty tidak terlalu khawatir dengan fenomena banyak perempuan lebih memilih karir dan enggan berumah tangga, seperti banyak terjadi di Negara Matahari Terbit.

“Bangsa Indonesia sangat memegang teguh adat dan kebudayaan. Karenanya, fenomena tidak menikah bagi perempuan itu hanya menyangkut pilihan saja, bukan sesuatu yang harus dikhawatirkan,” tukasnya.
Kedepan, menurutnya upaya pemberdayaan perempuan harus lebih digalakkan sampai ke pelosok negeri. “Perlu ada pemerataan. Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, organisasi keperempuanan, dan stakeholder lainnya harus mendorong agar implementasi emansipasi semakin nyata,” cetusnya.
Ruang-ruang pengabdian kaum perempuan semakin terbuka lebar. Otty berharap perempuan Indonesia bisa semakin maju. “Peluang yang ada harus dimanfaatkan. Juga kita harus saling membantu dan menunjukkan empati dengan sesama perempuan,” pungkasnya. (RN)