
Dubai, innews.co.id – Keberhasilan Resha Agriansyah Partnership Football Club (RAP FC) Indonesia, klub football advokat kebanggaan Indonesia, menjadi runner-up pada Mundiavocat World Football Cup for Lawyers 2024 di Dubai, UAE, menambah deretan prestasi yang selama ini telah ditorehkan oleh tim yang dibentuk oleh Dr. Resha Agriansyah, kurator dan pengurus kondang tersebut.
Sebelumnya, RAP FC Indonesia tercatat berhasil menjadi Juara Dunia pada Nation Cup 2023 di St. Tropez, Perancis. Lalu, menjadi Juara Piala Asia 2024 di Kamboja. Belum lagi sederet prestasi di level domestik.
“Alhamdulillah, kita patut bersyukur RAP FC Indonesia berhasil mencetak prestasi gemilang, bisa sampai babak final Mundiavocat World Football Cup for Lawyers 2024. Bagi kami, ini sesuatu yang membanggakan sekali di mana kami bisa mengharumkan nama bangsa dan negara di level internasional,” kata Resha.

Niat awalnya ikut Mundiavocat World Football Cup for Lawyers 2024 di Dubai, UAE, yang diinisiasi oleh Mundiavocat adalah untuk memperbanyak jam terbang, menambah pengalaman, serta memperkuat mental para pemainnya.
Namun, takdir berkata lain. Justru tim football besutan Dr. Resha Agriansyah, ini melangkah jauh hingga babak final. Capaian Resha Agriansyah Partnership Football Club (RAP FC) Indonesia bisa dikatakan sangat spektakuler.
Jejak langkah
Terbang ke Dubai dengan membawa pemain, pelatih, manager, dan official total 19 orang, RAP FC Indonesia begitu percaya diri ikut kategori Five Men, yang menjadi andalannya selama ini.

Berikut nama 13 pemain, pelatih, manager, dan owner yang berangkat ke Dubai: Chanandra, Lolo, Sultan Nur, A. Syafaat, Da’di, Yasin Syaf, A. Alyadi, M. Fathan, Al Adhet Rico, Adiyaksa, S. Tabalubun, A. Garmendra, dan Frenky. Ikut serta Coach Umbu Haikun, Muhammad Arfah dan Saddam Alfi (Manager), dan Resha Agriansyah selaku Owner.
Sekitar 21 tim ikut dalam kategori ini, membuat persaingan begitu ketat dan mencekam.

Saat pembagian group, RAP FC Indonesia yang berada pada Pot 1 bersama tim-tim unggulan lainnya menempati Group E bersama Advokati Slovakia, As Barreau du Cameroun, dan Eurasia United.
Di awal laga melawan tim advokat asal Afrika, As Barreau du Cameroun, RAP FC Indonesia menang dengan skor meyakinkan 11-0. “Tim asal Kamerun itu tidak mudah, dengan postur yang tinggi besar cukup menyulitkan. Tapi para pemain bisa menerapkan taktik secara jitu dan menang besar,” ungkap Echa–sapaan akrab Wakil Sekretaris Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) ini.

Pertandingan kedua melawan Eurasia United, lagi-lagi RAP FC Indonesia menang mudah dengan skor 10-1. Gol demi gol yang dihasilkan menunjukkan kualitas pemain RAP FC Indonesia sebagai salah satu tim kuat di dunia pesepakbolaan advokat.
Pada pertandingan terakhir fase group, RAP FC Indonesia harus bermain kacamata 0-0 dengan Advokati Slovakia. Bisa dipahami, karena Advokati merupakan salah satu tim kuat di Eropa. Pada Nation Cup 2023 silam, Advokati merupakan salah satu semifinalis.

Masuk babak 16 besar, RAP FC Indonesia kembali menghadapi tim dari Afrika yakni, Les Invincibles du Barreau. Tim dari benua Afrika ini mengalami nasib yang sama dengan As Barreau du Cameroun, dihempaskan RAP FC Indonesia dengan skor telak 10-0. RAP FC Indonesia pun melenggang ke babak perempat final.
Uniknya, di perempat final, RAP FC Indonesia kembali berjumpa dengan kompatriotnya di fase group yakni, As Barreau du Cameroun. “Kali ini tim asal Kamerun itu tampil cukup menyulitkan kami,” aku Echa.

Hingga pluit akhir dibunyikan, RAP FC berhasil menggulung As Barreau du Cameroun dengan skor 5-1, dan melangkah ke semifinal bertemu dengan tim advokat asal Eropa, Hungary’s Five.
Pertandingan semifinal berjalan sangat ketat. Saling serang kedua tim mewarnai jalannya laga. Hingga akhir babak kedua, skor masih sama kuat 2-2, dan akhirnya dilanjutkan dengan adu penalti. Dewi fortuna nampaknya berpihak ke RAP FC Indonesia yang akhirnya menang laga dengan skor adu penalti 3-2. Dengan kata lagi RAP FC Indonesia menang 5 (3) – 4 (2) dan maju ke babak final.

“Sempat deg-degan juga pas adu penalti ya. Tapi alhamdulillah akhirnya kami yang menang,” tutur Echa.
Keletihan menjadi salah satu faktor yang membuat RAP FC Indonesia harus menyerah di babak final dari Lex Liga Romania Five dengan skor 3-1.
“Kami harus bertanding setiap harinya dan babak final seolah menjadi antiklimaks dari serangkaian laga yang harus kami jalani. Namun, kami tetap happy bisa menjadi runner-up di turnamen sebesar ini. Sesuatu yang membanggakan,” cetus Echa.

Meski kalah di final, namun nama Indonesia tetap harum di Mundiavocat Dubai. “Lawan di final juga cukup kuat dan merupakan salah satu tim advokat favorit di Benua Eropa,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Riky, pemain RAP FC Indonesia dipilih sebagai pemain terbaik pada turnamen tersebut.

Echa juga mengucapkan terima kasih untuk semua dukungan doa dan spirit yang diberikan rekan-rekan advokat dan rakyat Indonesia sehingga timnya bisa menjadi Juara II di turnamen bergengsi ini.
“Terima kasih juga untuk para pemain RAP FC Indonesia yang telah berjuang secara maksimal bagi harumnya nama bangsa dan negara. You all the best,” serunya.
RAP FC kembali ke Indonesia pada Minggu, 15 Desember 2024, dengan membawa kenangan manis. “Prestasi demi prestasi yang diraih tentu melecut semangat kami untuk berbuat lebih baik pada turnamen-turnamen selanjutnya,” pungkas Echa. Selamat untuk RAP FC Indonesia! (RN)
Be the first to comment