Bupati Tolikara Terpilih Diduga Terlibat Drama Penyanderaan di Pilgub Papua Pegunungan

Habel Rumbiak yang didampingi Ivan Robert Kairupan

Jakarta, innews.co.id – Nama Bupati Tolikara terpilih Willem Wandik terseret pada drama penculikan dan penyaderaan Agus Kogoya, saksi calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua Pegunungan nomor urut 2 Befa Yigibalom dan Natan Pahabol.

Hal tersebut mencuat pada sidang lanjutan perselisihan pemilihan kepala daerah Provinsi Papua Pegunungan di Mahkamah Konstitusi, Rabu (12/2/2025) lalu.

Hal itu disampaikan pada sidang perkara sidang lanjutan perselisihan pemilihan kepala daerah Provinsi Papua Pegunungan dengan nomor perkara 293/PHPU.GUB-XXIII/2025, di Gedung MK, Jakarta, Rabu (12/2/2025) lalu.

Agus yang merupakan PPD Kai mengaku diculik dan dibawa ke rumah calon Bupati Tolikara Willem Wandik.

Dikisahkan, penculikan yang terjadi pada 28 November pukul 23.00 WITA, diduga terjadi karena tidak adanya kesepakatan untuk melakukan pemungutan suara tingkat provinsi.

Agus diminta untuk mengatur agar 100% suara di Distrik Kai diberikan kepada Willem Wandik untuk Pilbup Tolikara dan kepada John Tabo untuk Pilgub Papua Pegunungan.

Handphone kami disita habis. Esoknya, Bapak Willem sendiri sampaikan ke kami untuk memberikan suara untuk bupati nomor urut 4, 100% dan juga untuk Provinsi Papua Pegunungan calon nomor urut 1, 100%,” kata Agus.

Sementara itu, Habel Rumbiak yang didampingi Ivan Robert Kairupan Kuasa Hukum paslon urut 2 menerangkan, yang didalilkan adalah adanya pemalangan, intimidasi, pengusiran, penghadangan, dan penyerangan, baik terhadap penyelenggara maupun tim pasangan calon, yang dilakukan oleh tim paslon Gub-Wagub nomor urut 1 dan tim paslon Bupati-Wabup nomor urut 4.

“Bahkan ada pemberian uang sebesar 150 juta plus bonus kepada PPD yang diculik dan diminta untuk dibuatkan berita acaranya perolehan suara untuk kepentingan paslon nomor urut 1,” beber Habel.

Dia menjelaskan, di Tolikara tidak dilakukan pemilihan, karena ada intimidasi, pengrusakan kendaraan bahkan ada ancaman pembunuhan, yang mengakibatkan pendukung paslon urut 2 tidak dapat menyampaikan kesepakatan-kesepakatan ke PPD. Jadi, yang direkap itu hanyalah suara dari paslon urut 1 Gubernur Papua Pegunungan.

Dijelaskan, ada 6 orang PPD yang di culik dan disandera selama dua hari di kediaman paslon Bupati Tolikara nomor urut 4. “Mereka diminta menyelesaikan dokumen-dokumen C-Hasil atau D-Hasil untuk kepentingan paslon Gubernur urut 1 karena ditekan dan diancam,” urainya.

Dirinya meminta MK mendiskualifikasi seluruh peroleh suara dari seluruh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua Pegunungan di Kabupaten Tolikara.

Benarkah Willem Wandik ikut membidani drama penculikan dan penyanderaan utmuk kepentingan dirinya dan paslon Gubernur Papua Pegunungan nomor urut 1?

Seperti diketahui, Bupati Tolikara terpilih Willem Wandik dinyatakan memenangkan Pilkada Kabupaten Tolikara. Meski sempat digugat ke MK, namun ditolak. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan