
Jakarta, innews.co.id – Salah satu indikator faktor lesunya perekonomian adalah berubahnya perilaku konsumen, khususnya kelas menengah keatas, yang memilih membeli produk yang lebih murah nilainya dibanding dengan produk serupa yang ia beli sebelumnya.
“Penurunan nilai (harga) produk yang dibeli oleh konsumen dibanding sebelumnya merupakan fenomena yang disebut downtrading,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi, di Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Faktor terjadinya downtrading, lanjut Diana, dapat diakibatkan oleh kombinasi dari beberapa penyebab, seperti penurunan kondisi perekonomian maupun perubahan preferensi.
Saat ini, sambungnya, terdapat perubahan perilaku kelas menengah di Indonesia yang diakibatkan kondisi ekonomi yang lesu.
Menurut Mandiri Spending Index, terdapat penurunan nilai belanjaan konsumen di 2024 sebesar 0,9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara terjadi peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan sebesar 3,3%. Hal ini menandakan, minat konsumen mengunjungi tempat perbelanjaan tetap tinggi, namun di sisi lain mengurangi nilai belanjanya.
Dikatakan, saat ini kosumen terkesan semakin pilih-pilih dalam berbelanja untuk mencari sesuatu yang lebih murah.
Diana mengatakan, pemerintah bersama pengusaha perlu mengantisipasinya dengan langkah strategis guna mencegah kondisi yang semakin buruk.
“Saya berharap pemerintah bisa melakukan pemulihan ekonomi secara cepat dan tepat. Juga menekan kenaikan harga-harga, tidak hanya kebutuhan pokok, tapi juga barang-barang sekunder dan tersier yang dibutuhkan oleh masyarakat,” seru Founder Toko Daging Nusantara ini.
Dengan menurunkan harga-harga lebih rasional, kata Diana, maka daya beli masyarakat akan meningkat dan fenomena downtrading bisa dihilangkan. (RN)
Be the first to comment