Jakarta, innews.co.id – Berjamurnya judi online (judol) berdampak buruk bagi masa depan bangsa. Apalagi, kini judol telah merasuk ke anak-anak remaja, usia 11-19 tahun. Disinyalir, uang yang beredar oleh para pemain remaja itu mencapai hampir Rp 200 milyar.
“Saya sangat prihatin sekali mengetahui judi online sudah merambah sampai ke anak-anak remaja. Bahkan, jumlahnya mencapai ratusan ribu anak dengan nilai transaksi mencapai ratusan milyar,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta, Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Diana menyerukan agar perang terhadap judi online dan segala bentuk perjudian harus terus digelorakan. Sebab, bahaya judi itu hampir sama, bahkan lebih dari narkoba. Karena judi itu terkait dengan mental seseorang dan berat untuk membenahinya.
“Pemerintah bersama rakyat harus terus memerangi perjudian. Perang melawan judi harus jadi perang semesta dari semua pihak. Mulai dari keluarga, tokoh agama, sekolah, bahkan pebisnis dan pemerintah harus menggelorakan hal tersebut. Jangan sampai merusak generasi muda,” cetus Founder Toko Daging Nusantara ini.
Sudah menjadi rahasia umum, akibat judi online, seseorang tersangkut pinjaman online, rumah tangga jadi berantakan, tingkat perceraian naik drastis. Tentu anak-anak juga yang akan jadi korban. Jadi, bukan hanya anak-anak, orang dewasa pun perlu terus diedukasi akan bahaya judi.
Diana menyarankan agar pemerintah juga harus melakukan pengawasan dan pengetatan secara kontinu terhadap segala bentuk judi. “Penutupan situs-situs judi online tidak boleh berhenti dilakukan. Karena saya lihat, judi online ditutup satu tumbuh seribu. Tapi pemerintah tidak boleh kalah dengan judi online,” tukasnya.
Di sisi lain, lanjut Diana, masyarakat harus ikut serta memberantas perjudian di wilayahnya. Jangan diberi ruang. Aparat keamanan juga harus tegas memberantas, bukan malah kongkalikong dengan pengusaha judi.
“Pastinya, pemberantasan judi online harus secara massif dan sistematis dilakukan. Jangan diberi celah untuk tumbuh subur di negeri kita agar generasi bangsa tidak rusak,” tegas Diana Dewi. (RN)
Be the first to comment