Diikuti 3 Calon, KADIN DKI Bahas Tantangan Jakarta Kedepan

Ketua Umum KADIN DKI Jakarta Diana Dewi memandu langsung pemaparan 3 calon pemimpin di DKI Jakarta

Jakarta, innews.co.id – Tantangan Jakarta pasca tak lagi menjadi Ibu Kota Negara semakin berat. Apalagi, kota yang selalu menjadi destinasi utama kaum urban diproyeksikan menjadi Kota Global.

Beratnya tantangan yang dihadapi, mengharuskan Jakarta dipimpin oleh seorang yang memiliki visi dan misi yang konkrit, terutama dapat menggerakan perekonomian sehingga tetap berdaya saing dan kian kompetitif.

Secara khusus, para pengusaha yang terhimpun dalam Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta bekerja sama dengan CNBC Indonesia menggelar acara ‘KADIN DKI Jakarta Mencari Pemimpin Baru di DKJ’ di Menara Bank Mega, Jakarta, Rabu (6/11/2024), dengan menghadirkan tiga calon pemimpin Jakarta yang akan berkontestasi pada Pilkada Serentak DKI Jakarta, 27 November mendatang.

Kontestan Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil memberi pemaparan di depan para pelaku usaha

Ketiga calon pemimpin tersebut saling memaparkan ide dan gagasannya bila kelak memimpin Jakarta, dengan dipandu langsung oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi.

Diana Dewi menilai, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 tidak hanya berdampak pada aspek teknis, tetapi juga membawa pengaruh besar secara fundamental. Momen krusial ini berpotensi mempengaruhi keputusan investasi, terutama bagi investor asing yang cenderung bersikap lebih hati-hati dalam menyikapi perubahan politik.

“Pilkada Serentak menjadi momentum krusial yang dapat mempengaruhi keputusan investasi, terutama oleh investor asing,” tutur Diana Dewi dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin (29/9/2024).

Secara lugas, calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung membeberkan programnya

Dirinya menegaskan, peran seorang pemimpin daerah sangat penting, karena bukan hanya menjalankan roda pemerintahan tapi juga untuk menciptakan iklim usaha kondusif. Dengan begitu, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Secara kritis, Diana Dewi mengatakan, banyak tantangan Jakarta untuk menjadi Kota Global. “Tidak mudah menjadikan Jakarta menjadi kota global karena sifatnya yang heterogen. Belum lagi kota ini tidak memiliki sumber daya alam seperti yang dimiliki daerah lainnya. Untuk itu, dibutuhkan kebijakan komprehensif yang bersifat holistik,” kata Diana Dewi.

Dia mengharapkan pemimpin Jakarta ke depannya bisa membuat ekonomi tumbuh dan meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Atasi kesenjangan

Tak hanya itu, Ketum KADIN DKI juga berharap Jakarta memiliki pemimpin yang mengerti kondisi dewasa ini. Diakuinya, kesenjangan sosial di Jakarta masih nampak.

Diana Dewi memaparkan tantangan yang dihadapi Jakarta menuju Kota Global

“Heterogenitas Jakarta membuatnya sulit diprediksi. Untuk itu, dibutuhkan sosok pemimpin yang tepat. Bila pemimpin yang akan datang mengerti tentang kondisi Jakarta, saya rasa warga sudah tidak ada lagi yang miskin,” yakinnya.

Diana berharap pemimpin yang akan datang mampu menghapuskan (kesenjangan). Tidak ada lagi kondisi seperti itu (kesenjangan). Jakarta jangan dilihat dari kawasan Sudirman-Thamrin saja, masih banyak kampung-kampung dan pelosok,” urainya.

Beri gagasan

Cagub nomor urut 1 Ridwan Kamil berjanji akan menjadikan Jakarta sebagai Kota Global layaknya Singapura. Juga nantinya akan menjadi pusat konser hingga festival internasional. Dirinya juga akan berupaya mengentaskan kemiskinan dan stunting serta makanan bergizi bagi ibu hamil. Cagub dengan tagline Rido ini juga berambisi mendorong Jakarta menjadi pusat perekonomian digital. Menurutnya, harus ada fokus kepada kelas menengah di Jakarta. Ridwan Kamil mengatakan digitalisasi bisa meningkatkan pendapatan hingga 26 persen.

Sementara Cawagub nomor urut 2 Kun Wardana Abyoto siap menyajikan internet gratis bagi warga Jakarta, termasuk memproteksi pengguna internet dari konten-konten berbau pornografi dan judi online (judol). Selain itu, Kun yang berduet dengan Dharma Pongrekun ini bakal memangkas tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK) sampai 1.000%, dengan cara meningkatkan keterampilan dan keahlian pekerja.

Pada bagian lain, cagub nomor urut 3 Pramono Anung Wibowo berencana membuat program Makan Pagi Bergizi Gratis kepada siswa-siswi di sekolah dan gratis. Juga akan membentuk pasukan putih yang bertugas membantu puskemas dalam memudahkan lansia mendapat akses kesehatan. Kehadiran pasukan putih ini juga diyakini akan membuka lapangan kerja dengan daya serap yang besar. Pramono juga melontarkan ide menghadirkan hunian terjangkau dengan membangunnya secara vertikal, satu atap dengan sekolah, kantor kelurahan atau puskesmas. Bila terpilih, Pemprov Jakarta akan mengalokasikan Rp300 miliar untuk membantu UMKM, terutama perempuan. Dan, yang tidak kalah penting akan membuat balai latihan kerja di setiap kantor Kecamatan dan Kelurahan.

Diana Dewi mengatakan, pemaparan para calon pemimpin Jakarta ini menjadi masukan berharga, baik bagi kalangan pengusaha maupun warga Jakarta.

“Meski tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara, Jakarta tetap akan menjadi primadona dan penopang ekonomi nasional. Peran seorang pemimpin daerah sangat penting. Bukan hanya menjalankan roda pemerintahan, tapi juga untuk menciptakan iklim usaha kondusif. Dengan begitu, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan