KADIN Jakarta Minta Pemerintah Tunda Kenaikan Pajak Bangun Rumah

Diana Dewi, Ketua Umum KADIN Provinsi DKI Jakarta

Jakarta, innews.co.id – Ditengah situasi ekonomi dan produktivitas industri yang belum stabil, pemerintah bakal memberlakukan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) kepada warga yang membangun rumahnya sendiri, sebesar 12% dari sebelumnya 11%.

Sontak hal tersebut menuai reaksi keras dari masyarakat. Para netizen mengaku prihatin dengan kebijakan yang lebih mengutamakan meraup cuan daripada memperhatikan nasib rakyat.

Seperti diketahui, per 1 Januari 2025 akan diberlakukan kebijakan kenaikan PPN pembangunan rumah sendiri sebesar 12%. Artinya, tarif PPN untuk membangun rumah pun juga akan ikut naik sebesar 2,4%. Aktifitas membangun rumah sendiri (MRS) sudah menjadi subjek pajak yang diatur dalam UU No. 11 Tahun 1994, di mana tarifnya sebesar 20% dari PPN. Karenanya, bila ada kenaikan PPN sebesar 12%, maka akan dihitung 20% x 12%.

Meski ketentuan ini hanya berlaku bagi mereka yang ingin membangun rumah diatas 200 meter persegi, namun tetap saja dirasa memberatkan. Sementara bagi mereka yang membangun rumah dibawah 200 meter akan dibebaskan PPN.

“Kurang tepat menaikkan PPN pembangunan rumah sendiri ditengah situasi ekonomi saat ini yang kurang baik,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Khusus Jakarta Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Selasa (24/9/2024).

Menurutnya, dampak kenaikan PPN di tahun depan akan membuat beban masyarakat, terutama mereka yang ingin membangun rumah semakin berat. “Ini menjadi faktor penting yang harus diperhitungkan dengan cermat oleh siapapun yang ingin membangun rumah. Karena masyarakat merasa berat akan cenderung menunda pembangunan rumahnya. Padahal, rumah merupakan salah satu kebutuhan primer bagi kita,” ujar Diana.

Pengusaha sukses yang juga CEO Suri Nusantara Jaya Group ini meminta pemerintah bisa memikirkan dan mencarikan solusi lain yang lebih pro rakyat sehingga masyarakat dimungkinkan untuk memiliki hunian yang layak.

Selain dari itu, pemerintah juga diharapkan memiliki terobosan dalam meningkatkan produktifitas industri. “Dengan begitu, maka perputaran ekonomi akan kembali stabil dan daya beli masyarakat pun akan meningkat. Dengan kelangsungan bisnis yang terjamin, maka perekonomian akan kuat,” tukas Founder Toko Daging Nusantara ini. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan