Jakarta, innews.co.id – pertemuan internasional High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 dan Indonesia Africa Forum (IAF-2), di Bali, 1-3 September 2024, memiliki nilai strategis bagi pertumbuhan bisnis dan peningkatan pendapatan negara melalui kenaikan ekspor ke negara-negara di Afrika.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi. “Kami sebagai pengusaha menyambut positif pertemuan ini dan berharap melalui pertemuan ini bisa dihasilkan pointers-pointers penting guna mendorong pembangunan dan bisnis yang berkelanjutan serta memperkuat kerja sama bilateral dan multilateral,” kata Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin (2/9/2024).
Forum ini juga, lanjut Diana, merupakan respon untuk mempercepat capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Suistainable Development Goals (TPB/SDGs) 2030. Salah satunya dengan meminimalisir kesenjangan pembangunan antara negara-negara di Selatan dan Utara.
Hal lain yang tak kalah penting, sambung Diana, adalah bagaimana mendesain strategi kolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan keberlanjutan melalui ekonomi yang berkelanjutan dengan menekankan pada pentingnya integrasi lingkungan dalam pembangunan ekonomi (Enhancing Welfare and Sustainability through Sustainable Economy).
Demikian juga bisa mencari solusi terhadap pembiayaan yang inovatif, yang menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara efektif (Advancing Development through Innovative Financing).
“Pertemuan ini juga, termasuk IAF-2, memiliki nilai strategis dalam mendorong terciptanya kenaikan perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika,” tukasnya.
Pemerintah Indonesia diharapkan bisa lebih membuka peluang dan mendorong pengusaha-pengusaha Indonesia untuk terlibat langsung dalam trading dengan pengusaha Afrika. “IAF-2 harus menjadi pintu masuk bagi pelaku bisnis di Indonesia untuk menjalin kerja sama strategis dengan negara-negara Afrika. Tidak hanya pelaku usaha dalam skala besar, tapi bagaimana UMKM pun bisa dilibatkan,” seru Founder Toko Daging Nusantara ini.
Diana melihat, Afrika tetap menjadi pasar ekspor potensial bagi Indonesia.
Apalagi, sejauh ini Indonesia telah memiliki hubungan diplomatik dengan 54 negara di Afrika. Pada 2022, akumulasi nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan 54 negara mitra di kawasan Afrika mencapai US$17,4 miliar, di mana ekspor senilai US$7,2 miliar dan impor senilai US$10,2 miliar. Untuk itu, Indonesia harus mendorong kenaikan nilai ekspor ke Afrika.
“Sebagai Ketum KADIN DKI Jakarta, saya berharap kedepan pemerintah Indonesia juga memberi perhatian dan mendorong kerja sama lebih erat dengan negara-negara di Afrika. Sebab, peluang pasar terbuka lebar di sana,” cetusnya.
Disamping itu, lanjutnya, sebagai sesama negara berkembang dan memiliki histori panjang, Indonesia dan Afrika harus membentuk ekosistem bisnis dan kemitraan yang lebih nyata, sehingga target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto bisa tercapai. (RN)
Be the first to comment