Jakarta, innews.co.id – Dua agenda besar akan menjadi puncak perayaan ulang tahun Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) yakni, ibadah syukur dan Harmony Fest.
Kedua agenda tersebut akan dilakukan selama dua hari berturut-turut, 30-31 Mei 2025. Ibadah syukur rencananya akan diadakan di GKI Pondok Indah, Jakarta, Sabtu (31/5/2025). Sebelumnya, Harmony Fest 2025 digelar di GPIB Immanuel, Jakarta, Jumat (30/5/2025).
Rangkaian kegiatan ulang tahun PGI sudah dilakukan sejak Maret 2025, dengan kegiatan antara lain, ziarah oikoumenis (napak tilas ke makam para tokoh gereja), donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian sembako, Alkitab, serta aksi peduli lingkungan dengan penanaman bibit pohon, dan semiloka teologi dan penjemaatan Dokumen Keesaan Gereja (DKG).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di sejumlah daerah yakni, Sumatera Utara, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Kalimantan, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, dan Jakarta.
“Tidak hanya warga gereja, masyarakat lintas iman serta pejabat daerah memberikan apresiasi atas kegiatan-kegiatan tersebut. PGI berharap semua yang dilakukan memberi dampak bagi kehidupan sesama manusia, dan lingkungan,” kata Sekretaris Panitia, Audy Wuisang, dalam jumpa persnya di Grha Oikumene, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Pada kesempatan itu, Sekretaris Umum PGI Pdt Darwin Darmawan menyampaikan rasa syukur karena berbagai kegiatan sebelumnya dapat berjalan dengan lancar.
“Kami melakukan ziarah ke para tokoh gereja karena kita peduli akan apa yang baik yang telah mereka torehkan. Juga aksi sosial lainnya seperti penanaman bibit pohon. Sekitar 75 ribu bibit pohon ditanam sebagai bentuk kepedulian PGI terhadap lingkungan,” jelas Darwin.
Disinggung juga Perayaan HUT PGI di Papua, yang menurut Darwin, merupakan bentuk upaya untuk mendatangkan damai di Tanah Papua.
Panggung hiburan akan mengisi Harmony Fest dengan tampilan Once Mekel, Dirly Idol, Igo Pentury, Adeline Thesa, penampilan musik tradisional (gondang, kolintang, safe, sasando). Juga ada bazaar dari para pelaku UMKM, aneka permainan untuk anak-anak, lomba catur cepat, dan donor darah.
Panitia secara khusus mengundang Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno untuk hadir pada Harmony Fest yang akan dimulai pukul 08.00 WIB. Sementara itu, ibadah syukur rencananya akan dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Lahirnya PGI
Sebelum Perang Dunia II telah diupayakan mendirikan suatu Dewan yang membawahi pekerjaan Zending. Namun, pecahnya PD II, niat tersebut diundur.
Setelah PD II berdiri tiga buah Dewan Daerah, yaitu: Dewan Permusyawaratan Gereja-gereja di Indonesia, berpusat di Yogyakarta (Mei 1946), Majelis Usaha bersama Gereja-gereja di Indonesia bagian Timur, berpusat di Makassar (9 Maret 1947), dan Majelis Gereja-gereja bagian Sumatera (awal tahun 1949) di Medan.
Ketiga Dewan daerah ini didirikan dengan maksud membentuk satu Dewan Gereja-gereja di Indonesia, yang melingkupi ketiga dewan tersebut. Pada 21-28 Mei 1950 diadakan Konferensi Pembentukan Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI), bertempat di Sekolah Theologia Tinggi (sekarang Sekolah Tinggi Teologi Jakarta).
Salah satu agenda dalam konferensi tersebut adalah pembahasan tentang Anggaran Dasar DGI. Pada 25 Mei 1950, Anggaran Dasar DGI disetujui oleh peserta konferensi dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI) dalam sebuah naskah “Manifes Pembentoekan DGI”.
Dalam Sidang Raya ke X di Ambon (1984), DGI berubah nama menjadi Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) hingga kini. (RN)