
Jakarta, innews.co.id – Perkembangan teknologi dan perubahan yang cepat ditengah masyarakat menuntut adaptasi dan inovasi yang cepat di dalam kehidupan sosial. Karena itu, seluruh anggota Gerakan Pramuka dituntut inovatif dan adaptif dalam mencermati dinamika yang terjadi dalam masyarakat.
Penegasan itu disampaikan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Komjen Pol (Purn.) Budi Waseso yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal Kwarnas Mayjen TNI (Purn.) Bachtiar Utomo, saat membuka Pembinaan dan Pengembangan Kinerja Pengelola Kwartir Tahun 2024, di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

“Para pengelola Kwartir Nasional harus dilengkapi dengan kompetensi, pengetahuan, dan kinerja yang optimal untuk menjawab tantangan perubahan yang ada,” kata Bachtiar.
Dirinya mengingatkan bahwa Gerakan Pramuka memiliki tugas mulia dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia. “Gerakan Pramuka menanamkan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, kepedulian sosial, jiwa patriotisme, dan kecintaan terhadap Tanah Air Indonesia,” ujarnya lantang.

Namun, hal tersebut tidak akan mungkin bisa dijalankan secara optimal tanpa pengelolaan yang baik dan terencana. “Kwartir Nasional sebagai garda terdepan organisasi pendidikan kepramukaan harus mampu menjadi motor penggerak yang efektif dan efisien dalam menjalankan program-program kepramukaan,” seru Gubernur Akademi Militer 2011 itu.
Dirinya berharap kegiatan pembinaan dan pengembangan kinerja Kwartir Nasional ini dapat menjadi wadah untuk meningkatkan kemampuan dan memperkuat kolaborasi antara Pimpinan Kwarnas, Deputi Sekjen, Kelala Biro, Kepala Bagian, para Staf, maupun seluruh unit usaha di Kwarnas.

Aster KASAD 2013 ini mengajak semua pihak untuk bisa benar-benar mendidik generasi bangsa agar menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter dan berakhlak mulia, merawat persatuan dan kesatuan, serta menjadi pribadi yang unggul dan berbudi pekerti luhur.
Sejumlah pemateri dihadirkan dalam kegiatan ini. Bachtiar Utomo menekankan pentingnya budaya organisasi yakni, transparansi, akuntabilitas, taat aturan, responsif, berbagi dan berpartisipasi, dan efektif, efisien dan ekonomis. Selain itu, perlu dijalankan prinsip-prinsip organisasi dan etos kerja yang tinggi.
“Gerakan Pramuka berperan penting sebagai agen perubahan, agen pembangunan, dan agen pembaharuan. Ada 5 strategi yang bisa diterapkan yakni, pendidikan karakter dan etika, pengembangan kepemimpinan dalam komunikasi, pembelajaran berbasis pengalaman, penguatan mental dan psikologis, dan kemandirian dan kemampuan kolaborasi,” kata Sonny Hari Budiutomo, narasumber lainnya.
Sementara itu, Harry Soeratin menjelaskan kegunaan analytic dan artificial intelligence dalam gerakan pramuka di antaranya, pembelajaran interaktif, pelatihan terkait analisis kebutuhan, pengelolaan administrasi, komunikasi dan informasi, serta simulasi dan perencanaan kegiatan.
Prof Sukro Muhab menekankan profesionalitas dalam pengelolaan kwartir. “Setiap pengelola kwartir harus berkarakter profesional, baik dari sisi moral maupun kinerja,” ucapnya.
Pada bagian lain, Prof Sri Puryono mendorong reformasi terhadap tata kelola Gerakan Pramuka sehingga menjadi organisasi yang modern, dinamis, kolaboratif, dan akseleratif. (RN)
Be the first to comment