Jakarta, innews.co.id – Tantangan yang dihadapi di era modern demikian besar. Tidak hanya di dalam negeri, tapi juga dampak dari situasi di luar negeri.
Untuk itu, melalui perayaan Idul Adha, segenap umat Islam bisa menjadikan sebagai momentum dalam memperkuat keimanan dan keikhlasan.
“Dalam Idul Adha tidak saja memiliki makna berkurban dan berbagi pada sesama, tapi juga penguatan iman dan keikhlasan, termasuk dalam berbagai tantangan yang dihadapi,” kata Dr. Serian Wijatno, Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (5/5/2025).
Saat ini, lanjutnya tantangan yang dihadapi umat Muslim dan segenap rakyat semakin kompleks. Salah satunya, teknologi yang demikian cepat berkembang. “Meski dapat menjadi sarana penguatan iman, namun juga berpotensi menjauhkan manusia dari nilai-nilai spiritual jika tidak digunakan dengan bijak. Ini tantangan yang berat,” seru Bendahara Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat ini.
Meski banyak orang mengatakan kondisi ekonomi Indonesia cenderung menurun, namun bagi Serian, itu tidak menjadi alasan untuk tidak berkurban.
“Allah SWT sudah menitipkan rezeki pada kita. Karenanya, kita pun harus mengingat sesama yang membutuhkan. Idul Adha tidak hanya bicara soal menyembelih hewan, melainkan juga tentang bagaimana meningkatkan kesadaran untuk berkorban demi kebaikan dan keridhaan Allah SWT,” tukasnya.
Dia mengingatkan, umat Islam perlu meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya menyembelih hewan, melainkan juga mengorbankan waktu, tenaga, harta, dan ego demi keluarga, masyarakat, serta agama.
Baginya, umat Islam perlu meningkatkan kepedulian sosial dan hubungan persaudaraan sesama Muslim dan dengan saudara sebangsa serta se-Tanah Air. (RN)