
Jakarta, innews.co.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 sudah di depan mata. Kesiapan para penyelenggara Pilkada menjadi keniscayaan terwujudnya Pemilu yang jujur, adil, dan transparan.
“Lembaga kepemiluan merupakan gerbang menuju demokrasi yang hakiki. Karenanya dituntut skuad dari lembaga kepemiluan yang tangguh,” kata Motivator handal Koeshartanto Koewswiranto, saat memberikan pembekalan terhadap 100-an anggota lembaga Kepemiluan se-Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Koeshartanto yang juga Chairman dan Chief Consultan KTalents.asia, perusahaan jasa konsultan manajemen, mengatakan, begitu sentralnya peran lembaga kepemiluan, maka personilnya pun harus terus dimotivasi.
“Tentu banyak kendala yang akan dihadapi dalam mengawal Pemilu yang aman dan damai. Namun, dengan kerja keras dan kebersamaan, maka akan tercipta ritme kerja yang sehat dan saling mendukung satu sama lain,” kata Komisaris Utama iCoachChannel ini.
Menurutnya, para penyelenggara Pemilu, tidak hanya KPU, DKPP, Bawaslu, tapi juga parpol, pemilih, pemerintah, swasta, kampus, tni-polri dan lainnya harus benar-benar menjadikan Pemilu atau Pilkada sebagai sarana penegakkan demokrasi yang sejati.
Dia menguraikan, setidaknya ada 5 tantangan yang konkrit yakni, independensi, penanganan pelanggaran, peningkatan kapasitas, transparansi, dan kolaborasi.
Dikatakannya, pengembangan keterampilan sangat disarankan terkait inisiatif peningkatan kapasitas pemberdayaan organisasi pengawas Pemilu dan Pilkada dan pemangku kepentingan. Juga pengembangan kapasitas di mana organisasi akan menumbuhkan budaya profesionalisme, transparansi, dan kepatuhan terhadap standar etika.
Selain itu, kata Koeshartanto, program pelatihan, lokakarya, dan kampanye pendidikan melalui pembekalan individu dengan keahlian. “Hal lainnya, mendorong kepatuhan terhadap undang-undang Pemilu, memperkuat mekanisme pengawasan, dan menjaga kredibilitas proses Pemilu,” urai Koeshartanto.
Dirinya mendorong kerja sama antara sesama stakeholder Pemilu dan menjaga ekosistem kepemiluan yang sehat dan transparan. Ditegaskan, ada 4 hal yang perlu dijalankan yakni, selalu terbuka untuk belajar (openess to learn), komunikasi secara efektif untuk memastikan proses berjalan lancar sesuai rencana (collaboration & communication), selalu menjaga netralitas dan integritas selama proses berjalan, dan selalu waspada dan menjaga komitmen. (RN)
Be the first to comment