Berjiwa Besar Kunci Pelihara Silahturahmi dan Persaudaraan

Jans Sembiring, pengusaha dan tokoh masyarakat Karo

Jakarta, innews.co.id – Memiliki jiwa besar adalah sikap patriotik yang harus ditumbuhkembangkan di tengah bangsa ini. Dengan jiwa besar, keharmonisan, keguyuban, dan temali silahturahmi akan tetap terpelihara.

Pentingnya jiwa besar, baik dalam keseharian maupun organisasi, dilontarkan Jans Sembiring, tokoh Karo yang juga seorang pengusaha. “Banyak pengalaman hidup saya yang menunjukkan betapa dengan jiwa besar, maka kita menunjukkan kedewasaan dan kematangan dalam kehidupan sosial,” ujar Jans, di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Jans mengisahkan bagaimana ia berjibaku mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Provinsi KADIN DKI Jakarta, tahun lalu. Bahkan di saat-saat genting pada proses pemilihan pucuk pimpinan, Jans dengan penuh keberanian turun tangan mencari solusi sehingga keadaan kembali kondusif.

“Prinsipnya, saya bekerja dan berbuat itu lillahi ta’ala. Melakukan yang terbaik dan penuh rasa tanggung jawab. Tidak ada keraguan sedikitpun,” ujar Jans.

Dirinya tidak pernah mempersoalkan tidak masuk dalam struktur kepengurusan KADIN Jakarta periode 2024-2029. “Itu hak prerogatif penuh dari Ketua Umum. Beliaulah yang memilih sesuai kebutuhan organisasi dan tidak boleh diintervensi,” ujar Jans.

Dia menepis tudingan telah berpihak kepada salah satu Caketum ketika itu. “Saya dekat dengan semuanya. Saat menjadi panitia Musprov, saya harus netral. Dan lagi, itu kan hanya kontestasi sesaat saja,” tukas WKu Bidang Bintal KADIN DKI periode 2019-20204 ini.

Jans bersyukur akhirnya Musprov bisa berakhir lancar, di mana terjadi kompromi dan Diana Dewi terpilih untuk kedua kalinya secara aklamasi memimpin KADIN Jakarta.

Sebagai mantan prajurit, Jans paham betul bahwa sepanjang hidupnya adalah pengabdian, tanpa perlu berharap posisi tertentu atau hal-hal lainnya. “Intinya, setiap tugas yang diberikan saya jalankan dengan penuh tanggung jawab. Alhamdulillah, setiap kepercayaan, baik selama di KADIN DKI maupun organisasi lainnya, bisa saya emban dengan baik,” ucapnya.

Bagi Jans, jabatan adalah amanah yang tentu suatu saat akan berakhir. Namun, ikhtiar untuk terus berbuat baik bagi sesama adalah sesuatu yang harus terus dilakukannya sepanjang hayat masih dikandung badan. “Silahturahmi dan persaudaraan harus tetap terjaga. Ibaratnya, nila setitik rusak susu sebelanga, janganlah sampai terjadi demikian,” pungkasnya. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan