Jakarta, innews.co.id – Hingga kini, stunting masih menjadi masalah yang membutuhkan perhatian ekstra, tak terkecuali di Jakarta.
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting Provinsi DKI Jakarta sebesar 17,6 persen. Di mana prevalensi terbesar terdapat di Jakarta Utara sebesar 19,8 persen, disusul Jakarta Pusat sebesar 19,1 persen, Kepulauan Seribu 18,6 persen, Jakarta Barat 17,1 persen, Jakarta Timur 16,8 persen, dan yang paling rendah di Jakarta Selatan dengan angka 16,6 persen.

“Mengatasi stunting dibutuhkan kolaborasi yang berkelanjutan, baik pemerintah maupun pihak swasta. Pemprov Jakarta tidak bisa bekerja sendirian. Kolaborasi dan elaborasi dibutuhkan agar masalah tersebut bisa ditangani secara massif,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta, Diana Dewi, dalam keterangan persnya, Selasa (22/4/2025).
Diana menjelaskan, selama ini KADIN DKI Jakarta menjalin kerja sama dengan Forum CSR DKI Jakarta untuk membantu anak-anak dengan memberikan makanan bergizi di seluruh Jakarta. Sebab, hanya dengan dengan gizi yang cukup, anak-anak bisa terhindar dari stunting.
“Kami mendukung penuh makan bergizi gratis yang menjadi program Presiden Prabowo Subianto. Karena salah satu tujuannya adalah untuk menekan stunting,” seru Diana Dewi.
Dirinya mendorong para ibu untuk lebih concern lagi memperhatikan tumbuh kembang anak-anaknya. Jangan sampai lalai sehingga pertumbuhan anak jadi terhambat.
KADIN Jakarta, kata Diana Dewi, siap berkolaborasi dan membantu penanganan stunting di wilayah Jakarta.
“Saat ini, angka stunting di Jakarta sudah menunjukkan penurunan, sekitar 14 persen. Tentu ini tetap membutuhkan perhatian dan program-program nyata agar stunting tidak menjadi momok bagi anak-anak Indonesia,” harapnya. (RN)