Jakarta, innews.co.id – Adu argumen sampai bersitegang antar-lawyer saat membela kliennya menjadi pemandangan yang kerap ditemui, baik di ruang sidang maupun di luar. Namun, ketika dalam organisasi mereka berbaur, tanpa sekat suku, agama, maupun golongan.
Itulah pemandangan yang bisa disaksikan dalam Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), organisasi para lawyer pimpinan Prof Otto Hasibuan. Sekat-sekat itu terurai dalam spirit kebersamaan, perbedaan yang ada justru menjadi kekuatan yang mempersatukan.

“Berdebat dan beradu argumen hukum sudah menjadi nature dari para advokat. Meski begitu, kita tidak boleh bermusuhan. Kita harus tetap bersahabat satu dengan yang lain,” kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi, Prof Otto Hasibuan, pada Halal Bihalal Peradi Tahun 1446 Hijriah, di Golden Ballroom Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (3/5/2025).
Dirinya menegaskan, adu argumen justru membuat advokat menjadi tambah cerdas dan berwawasan luas. “Kalau tidak adu argumen kayaknya bukan advokat. Kurang seru ya,” ujar Prof Otto berkelakar.

Wakil Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Permasyarakatan ini mengaku bangga melihat kebersamaan di organisasi advokat yang dipimpinnya. “Begitu solid dan kompak sekali. Apa yang terjadi di Peradi ini merupakan contoh nyata kuatnya nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme di antara advokat,” serunya.
Dijelaskan, bak menjadi ‘tradisi’ di Peradi kalau panitia halal bihalal dipimpin oleh anggota yang non-Muslim. Begitu juga sebaliknya, pada Perayaan Natal kepanitiaan digawangi oleh mereka yang beragama Islam.

“Di Peradi, perbedaan yang ada justru menjadi kekuatan dalam membangun kebersamaan. Bagi kami semua, NKRI adalah harga mati. Pluralisme di Peradi bukan lagi simbol atau wacana, melainkan sebuah realita yang terpelihara terus menerus,” tukasnya.
Mengusung tema “Perkuat Silahturahmi Advokat dengan Semangat Kebersamaan di Hari Kemenangan”, halal bihalal Peradi juga dihadiri perwakilan dari kementerian dan lembaga.

Hadir memberi tausiyah KH Khairul Fahmi Dasuki, Pengasuh PP Anwarul Quran dan Sekretaris Jamiyatul Qurra wal Huffazh Nahdatul Ulama (JHQNU) Wilayah Jakarta, yang menekankan pentingnya memelihara toleransi di tubuh Peradi. “Allah SWT menjadikan manusia itu berbeda-beda bukan tanpa maksud. Supaya kita bisa hidup damai dalam perbedaan tersebut,” tuturnya.
Penampilan memukau Paduan Suara “Harmony Peradi” yang beranggotakan para advokat perempuan turut meramaikan acara tersebut. Begitu juga grup musik gambus El-Corona, dengan lagu-lagu bercirikan Timur Tengah.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Rielen Pattiasina mengatakan, pada perayaan halal bihalal kali ini juga diberikan santunan kepada anak-anak panti asuhan dari Yayasan Muslimin Kramat Raya. (RN)