Jakarta, innews.co.id – Kaum perempuan mendapat perhatian besar dari PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), perusahaan teknologi keuangan. Salah satunya dengan pemberian beasiswa, terutama di bidang sains, teknologi, teknik rekayasa, seni dan matematika (STEAM).
Melalui Amartha Foundation, dalam program Amartha STEAM Fellowship, diberikan dana pendidikan dan pengembangan diri selama satu tahun untuk mahasiswa perempuan yang tengah menempuh semester empat ke atas di tingkat Strata Satu (S1) atau Vokasi di bidang studi STEAM.
Dalam program ini, Amartha turut menjalin kerja sama dengan beberapa universitas ternama di Indonesia seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya (UB).
Katrina Inandia, Head of Impact and Sustainability Amartha, menjelaskan, Amartha STEAM Fellowship secara resmi digulirkan tahun lalu dan merupakan bagian dari program Beasiswa Amartha Cendekia yang telah diberikan kepada lebih dari 400 siswa terpilih sejak 2022.
Program ini dilatarbelakangi oleh minimnya partisipasi perempuan di bidang STEAM. Mengacu hasil survei Angkatan Kerja Nasional dan UNESCO (2021), hanya ada 3 dari 10 peneliti yang merupakan perempuan.
“Program ini ditujukan untuk mendukung kesetaraan perempuan dengan memberikan akses pendidikan yang berkualitas dan mempersiapkan perempuan untuk bisa menjadi pemimpin di bidang yang sesuai dengan cita-citanya,” katanya.
Lanjutnya, Amartha memandang bahwa ketimpangan gender di bidang STEAM berpotensi menghambat terciptanya ide dan inovasi yang inklusif untuk menciptakan kesejahteraan dan masa depan yang lebih setara. “Minimnya peran perempuan di bidang STEAM, terutama di dunia kerja, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain stereotip gender, kurangnya pendidikan dan pelatihan, dan kesempatan kerja yang setara,” jelasnya.
Dia mengatakan, melalui program Amartha STEAM Fellowship ini, penerima beasiswa tidak hanya menerima bantuan dana pendidikan, tapi juga akan dibekali program kepemimpinan dan pembekalan diri yang kami yakini dapat menciptakan generasi muda yang lebih berintegritas, memiliki semangat untuk berkontribusi pada kemanusiaan, serta berinisiatif untuk menciptakan teknologi dan inovasi yang berkelanjutan. Karena itu peminatnya juga cukup banyak, dimana secara total hampir 20.000 yang telah mendaftar sejak awal diluncurkan.
Muthi Amalia Rachmadani, satu dari sekian penerima beasiswa Amartha STEAM Fellowship tahun lalu, mengaku tertarik mengikuti program ini karena tidak hanya memberikan bantuan dana, tetapi juga pendidikan dan pelatihan yang bisa menjadi bekal selepas lulus kuliah.
“Kami penerima beasiswa mendapat sejumlah pelatihan, termasuk tentang kepemimpinan. Dari pelatihan itu kami dibimbing bagaimana menjadi pemimpin, karena perempuan juga bisa jadi good leader. Selain itu, Amartha juga memberi kesempatan apabila kami membutuhkan tempat untuk magang kerja,” ujar mahasiswi jurusan Teknik Industri, UGM tersebut.
Amartha menargetkan 50 mahasiswi mengikuti program Amartha STEAM Fellowship 2025 pada semester baru (ganjil) mendatang. Peserta program Amartha STEAM Fellowship akan mendapatkan dana pendidikan dan bantuan biaya hidup sebesar total Rp 22 juta per tahun untuk selama program berlangsung. Selain itu, akan diberikan program pengembangan diri dan aktivitas menjalankan proyek secara berkelompok serta melakukan magang untuk menjajaki kehidupan sebagai profesional.
Beberapa persyaratan mengikuti program ini yakni:Mahasiswa semester 4; Perempuan; IPK minimum 3.0; Bersedia mengikuti program selama 1 tahun; Merupakan mahasiswa di bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Liberal Arts & Mathematics).
Pendaftaran program ini bisa melalui https://steam.beasiswa-amartha.org/ dan akan ditutup pada 15 Juni 2025. (RN)