
Kepri, innews.co.id – Kompleksnya masalah yang terjadi pada perempuan dan anak mengharuskan peran aktif, konstruktif, dan inovatif dari setiap organisasi perempuan di Indonesia, terutama dalam melakukan pendampingan dan pemberdayaan.
Hal tersebut merupakan wujud nyata agar harkat dan martabat kaum perempuan kian terangkat dan semakin berdaya dalam ikut serta membangun bangsa.
Pesan bernas itu disampaikan Ketua Umum Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) Dr. Hj. Marlinda Irwanti Purnomo, SE., M.Si., saat melantik Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi Kepulauan Riau dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di daerah yang dijuluki ‘Bumi Segantang Lada’ ini, didampingi oleh Sekretaris Jenderal DPP FPPI, Dr. Rr. Dyah Eko Setyowati, S.Sos., SE., MM., secara hybrid.

Selain para pengurus yang dilantik secara luring, pelantikan tersebut juga dihadiri oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Provinsi Kepri, Kota Tanjung Pinang, Ketua IWAPI Kepri, beberapa Organisasi Perempuan serta Polres Tanjung Pinang sebagai mitra penanganan kekerasan pada perempuan dan anak.
Sekjen DPP FPPI membacakan SK Kepengurusan DPD FPPI Kepulauan Riau, di mana Rahmawati sebagai Ketua DPD Kepri, Uray Sri Utami Ningsih (Sekretaris), dan Rita (Bendahara), bersama 25 pengurus lainnya yang akan membawahi 6 bidang.
Usai dilantik, Rahmawati Ketua DPD FPPI Kepulauan Riau menyatakan siap bekerja keras bersama pengurus lainnya untuk membentuk DPC yang belum terbentuk.
Pun, secara langsung Rahmawati melantik pengurus tingkat DPC yakni, Wiwin Reski AMD.Keb (Ketua DPC Kabupaten Lingga), Moli De Jong (Ketua DPC Kota Tanjung Pinang), Inawati (Ketua DPC Kabupaten Bintan), dan Syarifah Normalisa Mulia S.Sos (Ketua DPC Kabupaten Anambas). Para pengurus ini melengkapi Ketua DPC Kota Batam Yuni Hastuti Anggriani yang sudah lebih dulu dilantik.
Pelantikan tersebut juga dihadiri secara virtual para Pengurus Pusat FPPI, beberapa Ketua DPD FPPI dari Bali, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan beberapa Pengurus DPC seperti dari Kabupaten Bangkalan.
Kolektif kolegial
Dalam arahannya, Ketum FPPI meminta agar para pengurus bisa menjalankan organisasi secara kolektif kolegial. “FPPI Kepri memiliki 6 bidang yang dapat diberdayakan untuk membantu masyarakat, khususnya pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan harkat dan martabatnya ditengah masyarakat,” kata Marlinda Irwanti.

Selain itu, lanjutnya, FPPI juga dapat membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat, khususnya kekerasan pada perempuan dan anak, melalui sinergi dengan Polda Kepri, dan Polres serta Polsek di masing-masing wilayah.
Tak hanya itu, Marlinda juga mendorong FPPI di Kepri dapat membantu kaum perempuan agar lebih melek teknologi di era society 5.0 ini.
Dia mencontohkan, pelantikan Pengurus DPD dan DPC se-Kepri bisa dilaksanakan secara virtual. Karenanya, untuk konsolidasi bisa dijalankan secara daring, mengingat Kepri merupakan wilayah kepulauan sehingga untuk menjangkau daerah-daerah cukup memakan waktu dan menggunakan moda transportasi laut.
Di sisi lain, Dr. Rr. Dyah Eko menerangkan, hingga kini FPPI telah memiliki kepengurusan di 34 provinsi di Indonesia. “Kedepan, tentu FPPI akan terus mengembangkan organisasi, apalagi saat ini Indonesia sudah menjadi 38 provinsi,” tukasnya. (RN)
Be the first to comment