Ketum Kadin Indonesia: Strategi Terpadu dan Kolaborasi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8%

Orientasi bagi Anggota DPRD Provinsi Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kamis (5/9/2024) lalu

Jakarta, innews.co.id – Keselarasan dan kolaborasi yang kuat, harus dilengkapi dengan strategi terpadu dan terkoordinasi untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, sehingga target pertumbuhan ekonomi 8% bisa tercapai.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid orientasi bagi Anggota DPRD Provinsi Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kamis (5/9/2024) lalu.

“Tanpa keselarasan dan kolaborasi yang kuat, upaya untuk meningkatkan ekonomi nasional tidak akan optimal. Diperlukan strategi yang terpadu dan terkoordinasi untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Keterlibatan Kadin dalam orientasi DPRD Provinsi ini bukan hanya upaya normatif, tetapi langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha,” kata Arsjad.

Dia menambahkan, secara khusus Kadin Indonesia membuat Whitepaper Usulan Strategi/Arah Pembangunan Bidang Ekonomi 2024-2029, di mana di dalamnya termaktub menciptakan sinergi yang lebih kuat di semua lapisan pemerintahan.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi dari seluruh Indonesia, yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman kebijakan ekonomi dan menciptakan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah guna menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

Arsjad mengatakan, inisiatif Kadin dalam orientasi ini adalah langkah penting untuk memastikan keselarasan (alignment) antara seluruh komponen pemerintah baik eksekutif, legislatif, hingga yudikatif, serta memperkuat sinergi antara pemerintah dan dunia usaha di semua tingkatan.

“Hal ini penting untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% yang telah ditetapkan oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, sebagai bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.

Lebih jauh Arsjad menguraikan, Whitepaper “Usulan Strategi/Arah Pembangunan Bidang Ekonomi 2024-2029” dirancang untuk mengarahkan pembangunan ekonomi Indonesia selama 5 tahun ke depan dengan fokus pada 4 area utama, antara lain Ketahanan Nasional yang mencakup pangan, energi, dan air; Peningkatan Kesejahteraan melalui pengembangan sektor-sektor ekonomi yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi; Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Inklusif untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat mendapatkan manfaat dari pembangunan; serta Pembangunan Berkelanjutan yang mengedepankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Selain itu, dokumen ini akan menguraikan strategi pengembangan sektor-sektor seperti manufaktur, pariwisata, dan ekonomi digital, yang dianggap memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Di sisi lain, Ekonom Senior sekaligus Wakil Kepala Badan Moneter Kadin Indonesia, Dr. Aviliani, mengatakan, target pertumbuhan ekonomi 8% mungkin saja dapat tercapai.

“Indonesia pernah mencapai pertumbuhan ekonomi 8% sebanyak 5x sejak tahun 1965, yaitu ketika periode 1968, 1973, 1977, 1979, dan 1995. Maka, pertumbuhan ekonomi 8% sangat mungkin dengan kekuatan utama Indonesia sebagai negara dengan beragam sumber daya alam, termasuk SDA yang baru dan terbarukan,” ungkap Aviliani.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi 8% dapat tercapai apabila terjalin kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta melalui peningkatan sektor-sektor ekonomi yang menyerap tenaga kerja dan mampu meningkatkan pendapatan kelas menengah, serta pemberdayaan pelaku UMKM.

Dirinya menyambut baik Whitepaper yang disusun oleh Kadin Indonesia sebagai langkah strategis untuk menyelaraskan visi ekonomi antara dunia usaha dan pemerintah. (RN)

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan