Jakarta, innews.co.id – Kontribusi Indonesia dalam dunia ekonomi digital sangat besar. Bahkan, berada di peringkat ke-2 di dunia setelah Amerika Serikat.
Data Gross Merchandise Value (GMV) tahun 2024 menyebutkan, Indonesia menyumbang 19% atau sebesar US$ 6,2 miliar dari total GMV Tik Tok Shop 2024, yang diperkirakan mencapai US$ 32,1 miliar atau setara dengan Rp 531 triliun.
Di peringkat pertama adalah Amerika Serikat, sebesar US$ 9 miliar. Dan berturut-turut dibawah Indonesia adalah Thailand (US$ 5,7 miliar), Vietnam (US$ 4,5 miliar), dan Malaysia (US$ 3,1 miliar).
Berkaca pada kondisi tersebut, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Daerah Khusus Jakarta Diana Dewi mengatakan, kontribusi yang besar dalam Tik Top Shop ini membuktikan betapa besar potensi ekonomi digital Indonesia.
“Fenomena ini menjadi cermin bahwa ekonomi berbasis teknologi semakin diminati dan bisa menjadi tulang punggung pertumbuhan perekonomian nasional,” kata Diana.
Meski begitu, sambung Founder Toko Daging Nusantara ini, kontribusi yang fantastis tersebut sekaligus juga mengingatkan kita untuk mempersiapkan ekosistem digital yang lebih kuat dan inklusif. Mulai dari regulasi hingga memasifkan literasi digital kepada masyarakat.
“Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dijalankan semua pihak,” imbuhnya.
Bagi Diana, perlu dilakukan pembenahan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dirinya mendukung kemajuan ekonomi digital di Indonesia. “Semangat memanfaatkan potensi ekonomi digital ini harus terus kita dorong sehingga memberi kemanfaatan bagi rakyat,” tukasnya.
Salah satu caranya adalah dengan kolaborasi lintas sektor. “Saya yakin dengan kolaborasi yang apik lintas sektor, baik di pemerintah maupun swasta, Indonesia bisa mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam ekonomi digital global,” pungkas Diana Dewi. (RN)