Jakarta, innews.co.id – Melonjaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah perusahaan cukup memiriskan hati. Ini menjadi cermin perekonomian nasional sedang tidak baik-baik saja.
“Kita cukup prihatin ya melihat gelombang PHK yang begitu tinggi,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta, Hj. Diana Dewi, SE., dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Saat ini, kata Diana, sedang terjadi pelambatan ekonomi yang juga dipengaruhi menurunnya daya beli masyarakat serta fluktuasi ekonomi dunia yang mendongkrak kenaikan harga-harga bahan baku, termasuk untuk sektor industri.
Founder Toko Daging Nusantara ini memperkirakan, pada tahun ini, sebagai dampak dari kenaikan-kenaikan bahan baku, gaji pekerja serta pelemahan nilai tukar rupiah, naiknya bunga bank, dan lainnya, tiap perusahaan setidaknya harus menaikkan sekitar 7% dari cost production dan operasionalnya. Ini tentu bukan perkara mudah bagi pelaku usaha sebab harus mengontrol ketersediaan anggaran serta aset perusahaan.
Akibatnya, perusahaan harus melakukan efisiensi besar-besaran. Salah satunya dengan melakukan PHK.
“Namun bila itu belum bisa juga menyehatkan keuangan perusahaan, maka cara terakhir yang akan dilakukan adalah menaikkan harga produknya. Padahal, daya beli masyarakat sedang kurang baik. Itu mengakibatkan daya saing produk menurun dan otomatis produksi akan terkoreksi,” jelasnya.
Diana menambahkan, tiap tahun tentu ada penambahan angkatan kerja. Dengan banyaknya PHK, kenaikan pengangguran tidak bisa dihindari. “Kondisi ini cukup rawan ya dan perlu dicarikan solusinya agar tidak berkepanjangan,” seru CEO PT Suri Nusantara Jaya ini.
Menurutnya, pemerintah harus membuat langkah-langkah antisipasi. Salah satunya dengan memperbaiki kebijakan moneter dan fiskal semisal menekan bunga bank agar tidak naik terus. Juga memberikan memberikan pelatihan kerja sekaligus membuka peluang kerja, mendorong terciptanya wirausaha-wirausaha baru semisal dibantu permodalan atau akses perbankan dengan persyaratan yang ringan. Juga bisa mengajak organisasi pengusaha untuk duduk bersama membicarakan hal tersebut.
“Lonjakan pengangguran hanya bisa diatasi dengan membuat langkah-langkah dari hulu ke hilir dan melibatkan banyak pihak, termasuk para pengusaha. KADIN Jakarta tentu siap memberikan sumbang pemikiran terkait hal tersebut,” tegas Diana Dewi. (RN)
Be the first to comment