Jakarta, innews.co.id – Di lingkungan Universitas Hasanuddin, Makassar, Resha Agriansyah dikenal sebagai sosok yang mumpuni, baik akademik maupun non-akademik. Tidak saja cerdas, tapi juga aktif berorganisasi dan punya leadership yang kuat.
“Saya kenal sangat baik Mas Resha, semasa kuliah di FH Unhas. Mas Resha berprestasi di bidang akademik dan berbagai kegiatan kemahasiswaan. Seperti, menjuarai berbagai even nasional, khususnya di bidang karya ilmiah. Kala itu saya sebagai Pembantu Dekan III bidang Kemahasiswaan dan Alumni FH Unhas yang membimbing langsung dan mengawal semua kebijakan kemahasiswaan di FH Unhas,” kata Prof Dr. Farida Patittingi, SH., MHum., Wakil Rektor Unhas, kepada innews, di Jakarta, Rabu (7/8/2024).
Prof Farida melanjutkan, Mas Resha juga seorang yang inovatif. “Prestasi akademiknya yang baik ditopang dengan prestasi non akademik membuatnya menjadi sosok yang komplit. Mas Resha memiliki talenta yang kuat, karakter yang baik dan memenuhi syarat sebagai sosok pemimpin yang ideal,” ujarnya.
Wakil Rektor Unhas ini juga menilai Resha memiliki leadership yang bagus. Salah satu karya monumentalnya adalah menginisiasi pembentukan lembaga kemahasiswaan di bidang penulisan karya ilmiah (LP2KI), yang kemudian menjadi salah satu lembaga penulisan dan penalaran mahasiswa yang resmi di FH Unhas.
Lembaga ini, kata Prof Farida, telah melahirkan banyak sekali mahasiswa berprestasi. “Hingga kini Mas Resha terus memberikan bimbingan dan dukungan pada lembaga ini,” imbuhnya.
Prof Farida mengaku, terus mengikuti sepak terjang mas Resha sampai saat ini. “Saat ini, saya melihat Mas Resha sudah menjadi seorang kurator dan pengurus yang hebat, yang tidak hanya menjalankan tupoksi kurator dan pengurus sesuai aturan dan kode etik yang berlaku, tetapi juga ikut menjadi bagian aktif dalam pengembangan organisasi (AKPI) ini,” serunya.
Lebih jauh Guru Besar bidang Hukum Agraria ini meyakini dengan pengalaman panjang sejak mahasiswa sampai menggeluti dunia kepengacaraan dan menjadi kurator dan pengurus saat ini, serta didukung oleh pendidikan akademik sampai doktor, serta karakter yang baik, itu menjadi modal yang sangat cukup untuk memimpin suatu organisasi besar seperti AKPI.
Prof Farida melihat dengan menjadi Ketua Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI), Resha sekaligus dapat mendedikasikan ilmu, pengalaman, dan keahliannya untuk memberikan kemanfaatan yang besar bagi para kurator dan pengurus, masyarakat, bangsa dan Negara.
Dirinya menyarankan agar Resha dapat mempersiapkan diri dengan program strategis untuk membawa AKPI sebagai wadah para kurator yang lebih profesional dan terpercaya, memperluas serta memperkuat jaringan untuk menyatukan visi demi kemajuan bersama.
“Saya doakan Mas Resha bisa terpilih nanti dan benar-benar memimpin AKPI secara arif dan bijaksana serta menjadi Ketua untuk semua anggota,” pungkasnya. (RN)
Be the first to comment